News

MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL (SDPC) EKSPANSI CABANG BARU DI PURWAKARTA

2024-02-29 15:04:19 | category : BIS | company id : SDPC

05954111 IQPlus, (29/2) - - Emiten distributor farmasi, PT Millennium Pharmacon International Tbk. (SDPC) membuka cabang baru yang ke-35 di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Pembukaan cabang baru ini sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang menambah hingga 45 cabang di seluruh Indonesia. Pembukaan cabang Purwakarta menjadi yang kedua pada 2024 setelah pembukaan cabang ke-34 di Lombok, Mataram. Setidaknya, emiten berkode SPDC ini masih menyiapkan dua cabang baru dalam waktu dekat. Presiden Direktur Millennium Pharmacon International Ahmad Bin Abu Bakar menjelaskan cabang Purwakarta ini dibentuk demi memperkuat penetrasi pasar di Jawa Barat. Posisinya terbilang strategis karena berada di antara dua jalan tol utama yang menghubungkan Bandung-Jakarta dan Jakarta-Cirebon. Keberadaan cabang baru ini bakal menambah luas lingkup area distribusi obat dan alat kesehatan (alkes) di Jawa Barat. Adapun, cabang terdekat yakni berada di Bandung dan di Bekasi. "Cabang baru ini akan meningkatkan penjualan apalagi kalau area seperti lingkup Purwakarta ini, ketika ada cabang Bekasi dan Bandung belum maksimal, banyak yang belum terjangkau. Di Purwakarta saja ada ratusan desa, setiap desa ada bidan, pasti butuh obat, kita belum terjangkau sampai ke bidan-bidan, baru sekitar perkotaan," urainya saat pembukaan cabang, Selasa (27/2/2024). Dia juga cukup optimistis penambahan cabang baru ini dapat meningkatkan kinerja penjualan emiten berkode SDPC ini. Lebih jauh, saat membuka cabang baru, SDPC melakukan kajian secara mendalam dan komprehensif mengenai potensi wilayah tersebut. Menurutnya, penambahan cabang tanpa menghitung inventori menelan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) berkisar Rp3 miliar. Sementara itu, inventori menyesuaikan dengan potensi yang ada, ketika penjualan potensinya mencapai Rp5 miliar, inventori yang disiapkan hingga Rp10 miliar. Artinya, pembukaan cabang baru menelan capex berkisar Rp10--15 miliar. Ahmad menargetkan ada penambahan sebanyak 2 cabang baru setiap tahunnya. Adapun, targetnya minimal ada penambahan 10 cabang baru, sehingga total cabang yang ditargetkan mencapai 45 cabang. "Tahun ini ada progres pembangunan cabang di Pematang Siantar, Sumatera Utara dan satu lagi kami usulkan ke komisaris ada cabang Palu, Sulawesi Tengah. Tahun depan, saya lebih fokus ke arah timur, mungkin di Kendari dan di Gorontalo, Ambon, saya sebutkan Palangkaraya, Kupang, juga Jayapura," tuturnya. Selain wilayah timur, penambahan cabang baru juga bakal melihat potensi di Pulau Sumatera dan Jawa. Adapun, Sumatera telah memiliki 8 cabang dan ada potensi penambahan di wilayah Bengkulu maupun Tanjung Pinang. Sedangkan di Jawa ada potensi di Kudus dan Madiun. Salah satu tantangan pengembangan cabang baru lanjutnya, terkait perizinan yang ketat, sehingga penambahan cabang baru bisa lebih dari 2 asalkan proses perizinannya dapat lekas selesai. Adapun, SDPC menganggarkan belanja modal sebesar Rp30 miliar sepanjang 2024. Dana tersebut guna pengembangan cabang-cabang yang ada berupa peningkatan kapasitas. Selain itu, belanja modal ini juga demi peremajaan kendaraan, termasuk pengembangan cabang baru di Pematangsiantar dan Palu. Selain cabang, SDPC terus melakukan penambahan prinsipal dengan target 2 prinsipal baru setiap tahunnya. Ahmad menyebut sudah ada penambahan satu prinsipal baru pada Januari 2024 dan masih melakukan pembicaraan dengan sejumlah prinsipal baru. "Prinsipal baru menjadi tambahan omzet, setiap tahun targetkan ada 2 prinsipal baru. Kami juga fokus ke prinsipal yang sudah ada, walaupun ada tambahan baru, kami juga melihat yang lama ini. Kue atau market share harus ditambahkan, melalui pelayanan yang lebih baik, membuat pelanggan kompetitor beralih ke kita. Prinsipal yang sudah ada harus bertumbuh, ada 30 prinsipal, kalau tidak tumbuh hanya andalkan prinsipal baru, pertumbuhannya kecil," katanya. Di sisi lain, Komisaris Millennium Pharmacon International Zulkifli bin Jafar mendorong adanya percepatan pembukaan cabang baru demi mengejar target 45 cabang beroperasi. Dia merupakan komisaris perwakilan dari Pharmaniaga International Corporation Sdn.Bhd. yang berbasis di Malaysia sebagai induk usaha yang memegang 73,43% saham SDPC. "Pembukaan cabang ini berdasarkan permintaan, idenya supaya distribusi lebih luas, memudahkan dan meliputi lebih banyak kawasan. Jadi, Pharmaniaga memiliki rencana ke depan memastikan Millennium Pharmacon International ini menjadi salah satu perusahaan distribusi produk farmasi yang terbesar di Indonesia," jelasnya. Sebagai induk, Pharmaniaga tambahnya, melihat SDPC sebagai mesin pertumbuhan utama seiring kontribusinya yang mencapai 40% dari total pendapatan perusahaan. Targetnya, lini bisnis di Indonesia ini dapat meningkatkan kontribusi hingga 50% dalam jangka menengah. Menurutnya, prospek bisnis farmasi dan kesehatan di Indonesia sangat besar seiring jumlah penduduk yang mencapai 270 juta dan potensi menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia. Potensi inilah yang menyebabkan penambahan cabang baru dibutuhkan. "Kami melihat peluang ini dan memastikan agar kami tidak kalah di pasar. Indonesia pasarnya besar, dalam nilai alat kesehatan saja itu lebih dari Rp176 triliun, jadi kami mau mengambil sebagian dari Rp176 triliun. Saya kira kalau kita bisa dapat 10% dari nilai itu sudah sangat bagus," terangnya. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2023, SDPC mencatatkan penjualan sebesar Rp2,43 triliun tumbuh 1,92% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,39 triliun. Pertumbuhan terutama dikontribusi dari penjualan alat kesehatan yang naik 19,68% menjadi Rp608 miliar dibandingkan dengan Rp508,94 miliar per kuartal III/2022. Kontribusi alat kesehatan terhadap penjualan pun menjadi 21%. Sementara itu, penjualan obat resep stabil dengan penjualan sebesar Rp1,69 triliun per kuartal III/2023 dan tetap menjadi kontributor sebesar 71%. Adapun, penjualan obat non resep tercatat sebesar Rp140,47 miliar dan berkontribusi 8% terhadap penjualan. SDPC turut mencatatkan kenaikan tipis 1,4% beban pokok penjualan menjadi Rp2,22 triliun per kuartal III/2023 daripada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,19 triliun. Distributor Antangin ini turut mencatatkan pendapatan operasi lain yang melompat signifikan sebesar 118 kali lipat menjadi Rp16,75 miliar dari hanya Rp140 juta saja. Alhasil, laba bruto SDPC pun meningkat 6,43% menjadi Rp215,87 miliar dibandingkan dengan kuartal III/2022 sebesar Rp202,28 miliar. Laba tahun berjalan pun turut terkerek 12,11% menjadi Rp26,73 miliar sepanjang sembilan bulan 2023 lebih tinggi dari sebelumnya Rp23,84 miliar. (end)



Tanggal Category Headline Details
2024-02-29 15:04:19 BIS MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL (SDPC) EKSPANSI CABANG BARU DI PURWAKARTA 05954111 IQPlus, (29/2) - - Emiten distributor farmasi, PT Millennium Pharmacon International Tbk. (SDPC) membuka cabang baru yang ke-35 di Kabupate... Readmore
2024-02-29 14:43:26 BIS BUSSAN AUTO FINANCE SIAPKAN DANA LUNASI OBLIGASI JATUH TEMPO 05952921 IQPlus, (29/2) - PT Bussan Auto Finance telah menyiapkan dana untuk pelunasan Pokok dan bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2021... Readmore
2024-02-29 14:50:56 BIS BPH MIGAS DAN PEMPROV BABEL PERKUAT PENGAWASAN DAN PENYALURAN BBM 05953416 IQPlus, (29/2) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) a... Readmore
2024-02-29 15:00:07 BIS BANK MANDIRI TAWARKAN BENEFIT EKSKLUSIF DI ERAJAYA DIGITAL COMPLEX PIK 05953852 IQPlus, (29/2) - Bank Mandiri terus berupaya mengakselerasi laju pertumbuhan ekonomi nasional melalui insentif yang dapat mengerek konsumsi... Readmore
2024-02-29 14:33:00 BIS PT TIMAH DUKUNG KEGIATAN DONOR DARAH DI PROVINSI BANGKA BELITUNG 05952295 IQPlus, (29/2) - PT Timah mendukung kegiatan donor darah yang akan dilaksanakan oleh Pengurus Daerah Keluarga Alumni Gajah Mada (Kagama) Pr... Readmore

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Care Center
021 – 8378 0888
Dealing Room
021 – 8378 0900