2025-01-14 10:11:19 | category : BIS | company id : INEW
01336628 IQPlus,(14/1) - Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun mencapai level tertinggi dalam 14 bulan, mendorong lonjakan dolar dan gelombang penjualan saham teknologi yang menyebar ke Asia pada awal perdagangan, dengan Nikkei Jepang merosot setelah libur panjang dan data inflasi AS menjadi perhatian investor. Imbal hasil obligasi 10 tahun acuan stabil di 4,77% setelah mencapai 4,805% pada perdagangan New York, level tertinggi sejak awal November 2023. Kontrak berjangka ekuitas AS juga stabil, dengan kontrak berjangka S&P 500 naik 0,25% dan kontrak berjangka Nasdaq 100 naik 0,5% pada Selasa pagi di Asia. Nikkei (.N225), opens new tab turun 1,5%, sementara saham di Hong Kong (HSI), China (.SSEC), dan Australia (.AXJO), mengalami kenaikan moderat. Pada hari Senin, Nasdaq turun 0,4% dan menyentuh titik terendah dalam dua bulan, sementara indeks acuan S&P 500 bangkit dari titik terendah dalam dua bulan dan berakhir dengan sedikit kenaikan. Indeks dolar AS mencapai titik tertingginya dalam lebih dari dua tahun pada hari Senin, sebelum sedikit mundur setelah laporan Bloomberg News bahwa pemerintahan Donald Trump yang baru sedang membahas rencana tarif bertahap, bukan tiba-tiba. Kegelisahan pasar meningkat sejak laporan penggajian AS yang sangat kuat menaikkan imbal hasil dan menurunkan peluang pasar untuk pemangkasan suku bunga Federal Reserve. Investor juga khawatir apakah inflasi dapat meningkat sebagai akibat dari kebijakan tarif, migrasi, dan pajak pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump yang akan datang. Pertaruhannya tinggi untuk angka harga konsumen AS pada hari Rabu di mana kenaikan inti yang lebih besar dari perkiraan 0,2% akan mengancam untuk menutup pintu pelonggaran sama sekali. "Ini akan menjadi masa yang sulit untuk beberapa hari ke depan sampai kita mendapatkan berita inflasi," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York. (end/Reuters)
