News

RELI DOLAR TERHENTI JELANG LAPORAN INFLASI KONSUMEN AS

2025-01-15 09:17:04 | category : BIS | company id : COMD

01433264 IQPlus, (15/1) - Reli dolar yang menjulang tinggi mengalami hambatan pada hari Rabu karena para pedagang bersikap hati-hati menjelang laporan inflasi konsumen AS yang diawasi ketat yang akan dirilis hari ini, membuat mereka ragu untuk mengambil posisi baru. Dolar AS mulai stabil di awal sesi Asia setelah jatuh semalam dan menjauh dari puncak lebih dari dua tahun terhadap sekeranjang mata uang di awal minggu. Penurunannya terjadi sebagian karena pembacaan yang lemah pada harga produsen AS, yang menarik imbal hasil Treasury dari level tertingginya. Terhadap dolar, euro agak jauh dari titik terendah dalam lebih dari dua tahun dan terakhir dibeli pada $1,0301. Sterling turun 0,09% menjadi $1,2205, karena terus mendapat tekanan dari meningkatnya biaya pinjaman dalam negeri dan kekhawatiran tentang kesehatan fiskal Inggris. Data inflasi Inggris juga akan dirilis pada hari Rabu, yang akan diawasi ketat oleh investor karena kekhawatiran tentang tekanan harga domestik dan ekonomi yang lemah semakin menekan menteri keuangan Rachel Reeves. Di Amerika Serikat, pasar memperkirakan kenaikan 0,2% dalam harga konsumen inti setiap bulan untuk bulan Desember, dan kejutan kenaikan apa pun dapat semakin membatasi ruang lingkup pemotongan suku bunga Federal Reserve tahun ini. Rilis hari Rabu menyusul laporan pekerjaan yang menggemparkan minggu lalu, yang menggarisbawahi kekuatan ekonomi AS dan menyebabkan para pedagang mengurangi taruhan pelonggaran Fed lebih lanjut. Namun, analis mengatakan dampak yang dihasilkan pada mata uang dari laporan inflasi kemungkinan akan berlangsung singkat, mengingat fokus pasar tetap terutama pada kembalinya Presiden terpilih AS Donald Trump ke Gedung Putih dan rencananya untuk tarif khususnya. "Pasar masih melihat ke depan pada kebijakan pemerintahan yang akan datang dan dampaknya pada harga," kata Carol Kong, ahli strategi mata uang di Commonwealth Bank of Australia. "Meskipun pejabat FOMC terdengar lebih berhati-hati tentang pemotongan suku bunga baru-baru ini, mereka sebenarnya tidak begitu khawatir dengan pembacaan inflasi baru-baru ini. Mereka sebenarnya lebih khawatir tentang prospek inflasi di masa mendatang di bawah masa jabatan kedua Trump." (end/Reuters)

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Customer Service
021 – 5093 1888
customerservice@profindo.com