News

PROTES HUBUNGAN DENGAN ISRAEL, MICROSOFT PECAT EMPAT KARYAWAN

2025-08-29 09:32:00 | category : BIS | company id : ICOM

24034064 IQPlus, (29/8) - Microsoft telah memecat empat karyawan yang berpartisipasi dalam protes di lingkungan perusahaan yang menentang hubungan perusahaan dengan Israel saat perusahaan tersebut melancarkan perang di Gaza, termasuk dua karyawan yang ikut serta dalam aksi duduk minggu ini di kantor presiden perusahaan. Anna Hattle dan Riki Fameli menerima pesan suara yang mengabarkan bahwa mereka dipecat, demikian pernyataan kelompok protes No Azure for Apartheid pada hari Rabu. Pada hari Kamis, Microsoft menambahkan bahwa dua pekerja lainnya, Nisreen Jaradat dan Julius Shan, telah dipecat. Mereka termasuk di antara para pengunjuk rasa yang baru-baru ini mendirikan tenda di kantor pusat Microsoft. Microsoft mengatakan pemutusan hubungan kerja tersebut menyusul pelanggaran serius terhadap kebijakan perusahaan. Dalam pernyataannya pada hari Kamis, Microsoft mengatakan bahwa demonstrasi di lokasi baru-baru ini telah "menimbulkan masalah keamanan yang signifikan." No Azure for Apartheid, yang namanya merujuk pada perangkat lunak Azure milik Microsoft, telah menuntut perusahaan tersebut untuk memutuskan hubungannya dengan Israel dan membayar ganti rugi kepada warga Palestina. "Kami di sini karena Microsoft terus memberi Israel alat yang dibutuhkannya untuk melakukan genosida, sambil melakukan gaslighting dan menyesatkan para pekerjanya sendiri tentang kenyataan ini," kata Hattle dalam sebuah pernyataan. Hattle dan Fameli termasuk di antara tujuh pengunjuk rasa yang ditangkap pada hari Selasa setelah menduduki kantor Presiden perusahaan, Brad Smith. Lima lainnya adalah mantan karyawan Microsoft dan orang-orang di luar perusahaan. Smith mengatakan Microsoft menghormati "kebebasan berekspresi yang dinikmati semua orang di negara ini selama mereka melakukannya secara sah." Investigasi media gabungan, membuka tab baru, yang diterbitkan bulan ini, menemukan bahwa badan pengawasan militer Israel menggunakan perangkat lunak Azure milik Microsoft untuk menyimpan rekaman panggilan telepon seluler yang tak terhitung jumlahnya yang dilakukan oleh warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki Israel. Investigasi yang dilakukan oleh Guardian, publikasi Israel-Palestina +972 Magazine, dan outlet berbahasa Ibrani Local Call, menyatakan bahwa Israel mengandalkan cloud Microsoft untuk pengawasan yang luas terhadap warga Palestina. (end/Reuters)

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Customer Service
021 – 5093 1888
customerservice@profindo.com