2025-09-02 07:05:27 | category : BIS | company id : COMD
24425407 IQPlus, (2/9) - Patokan global minyak mentah Brent ditutup 1 persen lebih tinggi pada hari Senin (1 Sep), karena meningkatnya kekhawatiran bahwa meningkatnya serangan udara di Rusia dan Ukraina dapat menyebabkan gangguan pasokan, dan karena melemahnya dolar AS memberikan dukungan tambahan. Harga minyak mentah Brent berjangka ditutup naik 67 sen AS, atau 1 persen, menjadi US$68,15 per barel. Patokan AS, kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI), naik 67 sen AS, atau 1,1 persen, menjadi US$64,68 pada pukul 14.15 ET. Tidak akan ada penyelesaian untuk kontrak berjangka WTI pada hari Senin karena libur Hari Buruh di AS. Volume perdagangan untuk Brent dan WTI juga menurun karena alasan tersebut. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Minggu berjanji untuk membalas serangan pesawat tak berawak Rusia terhadap fasilitas listrik di utara dan selatan negaranya, dan memerintahkan lebih banyak serangan jauh di dalam Rusia. Tiga setengah tahun setelah perang dimulai, baik Rusia maupun Ukraina telah mengintensifkan serangan udara dalam beberapa minggu terakhir, bahkan ketika upaya sedang dilakukan untuk menyelesaikan krisis. Pasar tetap khawatir tentang aliran minyak Rusia, dengan pengiriman mingguan dari pelabuhannya turun ke level terendah empat minggu sebesar 2,7 juta barel per hari (bph), menurut data pelacak kapal tanker yang dikutip oleh analis ANZ. Laporan pasar tenaga kerja AS minggu ini akan memberikan gambaran tentang kesehatan ekonomi dan menguji keyakinan investor bahwa pemotongan suku bunga akan segera dilakukan, suatu pandangan yang telah memperkuat selera terhadap aset-aset berisiko seperti komoditas. Menjelang data tersebut, dolar AS mendekati level terendah dalam lima minggu pada hari Senin, membuat minyak lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Para investor juga fokus ke Beijing, tempat Presiden China Xi Jinping, mitranya Rusia Vladimir Putin, dan Perdana Menteri India Narendra Modi menghadiri pertemuan puncak regional. (end/Reuters)
