2024-10-25 13:07:56 | category : BIS | company id : EKOM
29847187 IQPlus, (25/10) - Kementerian Perdagangan RI menyosialisasikan hasil studi mendalam mengenai perdagangan jasa di Indonesia dalam seminar bertajuk .Services Trade in Indonesia: Exploring Patterns, Policies, and Reform Scenarios.. Seminar tersebut digelar pada Kamis, (24/10) di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta. Hasil studi tersebut merupakan kerja sama Kemendag RI dengan Direktorat Perdagangan dan Pertanian dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD). Studi tersebut merupakan bagian dari implementasi kerja sama Indonesia dengan OECD di bawah skema OECD.Indonesia Joint Working Programme 2022.2025. Semina rdibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono. Djatmiko mengatakan, studi yang dikerjakan Kemendag RI dengan OECD ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi, tantangan, dan peluang sector jasa Indonesia dalam meningkatkan daya saing di pasar global. Selain itu, studi ini juga memberikan rekomendasi kebijakan yang konkret untuk memperkuat daya saing sektor jasadiIndonesia. "Saya menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya pada OECDdan Sekretariat OECD, khususnya Divisi Perdagangan Jasa dalam Direktorat Perdagangan dan Pertanian. Rekomendasi dalam studi OECDini diharapkan dapat menjadi referensi bagi Indonesia dalam melaksanakan reformasi untuk memperkuat fondasi dan meningkatkan kapasitas sektor jasa dalam bersaing dan berkembang di pasar global," ungkap Djatmiko. Selain presentasi hasil studi, seminar ini juga menghadirkan narasumber dari sektor yang terkait dengan temuan studi, termasuk perwakilan dari pemerintah maupun nonpemerintah. Narasumber yang hadir berasal dari Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI; Koordinator Kelompok Amerika, Eropa, dan Afrika, Kementerian Perhubungan RI; Ketua Tim Ekonomi, Informasi, dan Pos, Kementerian Komunikasi dan Digital; serta Executive Director Indonesia Services Dialogue (ISD). (end)