News

BNI BUKUKAN LABA Rp16,3 TRILIUN HINGGA KUARTAL III-2024

2024-10-28 07:09:26 | category : BIS | company id : BBNI

30125520 IQPlus, (28/10) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatat kinerja keuangan yang solid pada kuartal III-2024, didorong oleh perbaikan pendapatan bunga bersih dan pendapatan non bunga. Laba bersih BNI untuk periode sembilan bulan yang berakhir September 2024 mencapai Rp16,3 triliun didorong oleh pulihnya pendapatan operasional dan kualitas aset yang terjaga dengan baik. Berbeda dengan tahun . tahun sebelumnya, pada tahun 2024 ini pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI terutama berasal dari pertumbuhan tabungan ritel, sejalan dengan program transformasi struktur pendanaan. Hal ini berdampak pada perbaikan Cost of Fund (CoF) BNI yang tercermin pada rasio Net Interest Margin (NIM) kuartal III-2024. Pertumbuhan ini didukung oleh program terstruktur perusahaan, termasuk digitalisasi aplikasi mobile terbaru, wondr by BNI serta transformasi jaringan cabang yang berfokus pada sales culture. BNI terus menunjukkan konsistensinya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan mengoptimalkan peluang ekspansi yang tersedia. BNI melihat peluang pertumbuhan bisnis yang signifikan dan berkelanjutan sejalan dengan visi pemerintah terkait peningkatan PDB, pengentasan kemiskinan serta berbagai program sektoral meliputi infrastruktur, ketahanan energi dan pangan, pemberdayaan UKM, hilirisasi industri termasuk pertanian dan perikanan, serta program perumahan. Optimisme terhadap kebijakan prioritas ekonomi pemerintahan baru, yang diiringi dengan proses transisi yang berjalan lancar, diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan kredit di sektor perbankan di masa mendatang. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam siaran pers Jumat (25/10) menyatakan, kinerja solid BNI pada kuartal III-2024 mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi baik domestik maupun global. "Transformasi bisnis yang kami lakukan secara konsisten telah memperkuat fundamental BNI, sehingga memungkinkan kami untuk menangkap peluang dalam mempercepat pertumbuhan," ujar Royke dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III-2024 BNI di Jakarta, Jumat (25/10/2024). BNI mencatatkan recovery kinerja terutama pada kuartal III-2024. Pendapatan operasional sebelum pencadangan atau PPOP pada kuartal III-2024 ini mencapai Rp8,8 triliun atau telah hampir menyentuh posisi tertingginya pada kuartal III tahun lalu sebesar Rp8,9 triliun. Pencapaian PPOP yang solid ini berasal dari kenaikan margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) maupun pendapatan non bunga. NIM perseroan naik 40 bps secara kuartalan menjadi 4,4% ditopang oleh perbaikan yield kredit maupun penurunan biaya dana. Sedangkan pertumbuhan fee income didorong oleh pendapatan loan recovery, trade finance dan transaksi pembayaran melalui aplikasi wondr by BNI yang terus meningkat. Penyaluran kredit naik 9,5% YoY menjadi Rp735 triliun ditopang oleh segmen berisiko rendah. Kredit korporasi blue chip, baik dari sektor swasta maupun BUMN serta institusi pemerintah, kredit konsumer, dan kontribusi dari perusahaan anak menjadi sumber pertumbuhan terbesar. "Fokus transformasi kami tahun ini telah memperbaiki struktur dana pihak ketiga dan kami berharap diversifikasi sumber dana ini akan lebih baik lagi ke depan," ujar Royke. Solusi Digital Perbankan Wakil Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan menjelaskan bahwa kinerja positif BNI tersebut tidak terlepas dari transformasi digital perbankan yang dilakukan perseroan tahun ini. Terbaru, BNI memperkenalkan New BNIdirect pada 9 Oktober 2024, setelah sebelumnya pada 5 Juli 2024 BNI meluncurkan aplikasi perbankan digital terbarunya wondr by BNI. BNI menyediakan BNIdirect untuk memenuhi kebutuhan pelayanan segmen wholesale banking yang memfasilitasi transaksi bisnis nasabah dan debitur bisnis secara digital. Fitur terbaru single sign on untuk BNIdirect memungkinkan nasabah mengakses berbagai layanan perbankan segmen bisnis melalui satu platform terintegrasi. Pada akhir kuartal III-2024, nilai transaksi melalui BNIdirect meningkat 15,3% YoY menjadi Rp5.743 triliun, dengan jumlah transaksi naik 28,6% YoY mencapai 878 juta transaksi. .Penguatan digital banking ini menjadikan operasional layanan BNI semakin efisien dan efektif,. kata Putrama. Adapun untuk segmen ritel, aplikasi terbaru mobile banking wondr by BNI mengalami pertumbuhan yang signifikan. Jumlah pengguna layanan BNI Mobile Banking dan wondr by BNI, meningkat 14,8% YoY menjadi 17,9 juta pengguna. Transaksi digital banking juga tumbuh signifikan, mencapai 1,04 miliar transaksi atau naik 40,9%, dengan nilai transaksi yang meningkat 26,2% YoY menjadi Rp1.104 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa solusi perbankan digital BNI dapat memenuhi berbagai kebutuhan nasabah dengan baik. "Meskipun baru berjalan kurang dari tiga bulan, wondr by BNI sudah menunjukkan pertumbuhan yang menarik. Sebanyak 70% dari nasabah tabungan BNI dikontribusikan oleh nasabah pengguna wondr by BNI. Pengguna aktif yang melakukan transaksi di platform ini mencapai 50%," jelas Putrama. Kedua layanan digital tersebut turut mendukung produk unggulan BNI lainnya yaitu Xpora. Produk ini merupakan solusi yang menawarkan pelayanan digital kepada para pelaku UKM berorientasi ekspor yang ingin meningkatkan kapasitas bisnis hingga memperluas pasar. Adapun total kredit untuk nasabah ekspor hingga September 2024 mencapai Rp31 triliun dari Rp19,1 triliun pada Desember 2021 dengan CAGR 19,2%. Total nasabah yang sudah terlayani mencapai 44.000 UKM. "Sektor manufaktur dan perdagangan dari bidang perikanan, produksi kayu, tekstil dan kerajinan tangan, mendominasi bisnis di Xpora," tutur Putrama. (end)

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Care Center
021 – 8378 0888
Dealing Room
021 – 8378 0900