2024-11-22 14:12:11 | category : BIS | company id : INEW
32651077 IQPlus, (22/11) - Anggota Dewan Gubernur European Central Bank (ECB) Robert Holzmann menyebutkan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa harus tetap ketat mengingat risiko inflasi yang masih ada. Dengan kenaikan upah di beberapa wilayah yang masih terlalu kuat dan geopolitik yang menimbulkan ancaman terhadap stabilitas harga, kembalinya inflasi ke target 2 persen belum sepenuhnya terjamin, kata pejabat Austria tersebut. Demikian pula, tambahnya, meskipun pemotongan suku bunga pada Desember merupakan hasil yang paling mungkin dan hal itu belum pasti. "Belum ada jaminan inflasi akan mencapai 2 persen secara berkelanjutan, dan selama masih ada risiko untuk mencapainya, kita tidak boleh menurunkan kewaspadaan kita. Mencabut janji kita untuk mempertahankan kebijakan seketat yang diperlukan selama diperlukan pada saat ini adalah prematur," tuturnya, dikutip dari The Business Times, Jumat, 22 November 2024. Mempertahankan kebijakan ketat saat ini merupakan bagian dari pernyataan yang diterbitkan ECB setelah pertemuan suku bunganya. Bahasa itu kemungkinan akan menjadi fokus saat ECB bersiap untuk pengurangan seperempat poin keempat pada 12 Desember. Sementara pejabat yang berhaluan dovish seperti Fabio Panetta dari Italia khawatir tentang inflasi yang turun di bawah 2 persen dan menginginkan komitmen yang lebih berani untuk membantu ekonomi kawasan yang sedang berjuang, pejabat yang berhaluan agresif seperti Holzmann terus mendesak kehati-hatian. "Peringatan bahwa inflasi berisiko melampaui target kami tidak beralasan. Tekanan harga dalam layanan masih tinggi, beberapa kesepakatan upah terbaru masih belum sejalan dengan tujuan kami dan geopolitik menimbulkan risiko tambahan," pungkasnya. (end/ba)