2025-02-21 16:10:55 | category : BIS | company id : IATA
05158033 IQPlus, (21/2) - PT MNC Energy Investments Tbk (IDX: IATA atau Perseroan) telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 20 Februari 2025, untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas III dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Dalam aksi korporasi ini, IATA akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 20.190.596.389 saham Seri B, atau sebesar 44,44% dari total modal disetor setelah PUT III, dengan rasio pembagian 5:4 (setiap lima saham lama akan mendapatkan empat HMETD), di mana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Dengan harga eksekusi HMETD sebesar Rp63 per saham, IATA menargetkan penghimpunan dana segar hingga Rp1,27 triliun. Seluruh dana yang diperoleh setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi terkait, akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan termasuk untuk melakukan trading batu bara. Dalam siaran pers IATA (21/2) Perseroan meyakini bahwa bisnis batu bara akan terus berkembang positif pada tahun 2025, didukung oleh permintaan yang stabil dan strategi operasional yang efisien, meskipun dihadapkan pada fluktuasi harga, kenaikan biaya bahan bakar, tarif royalti, peraturan terkait Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang baru, serta biaya operasional lainnya. Batu bara merupakan sumber energi terjangkau dan bahan bakar utama untuk sektor kelistrikan di beberapa negara besar seperti China dan India. Badan Energi Internasional (IEA) memprediksi permintaan batu bara global akan mencapai 8.801 juta ton pada 2025 atau bertambah 0,34% dibandingkan tahun 2024. China sebagai konsumen batu bara terbesar dunia, diproyeksikan akan mengonsumsi sebesar 4.940 juta ton (56%), sedangkan India sebagai konsumen batu bara terbesar kedua diperkirakan mencapai konsumsi sebesar 1.363 juta ton (15%) pada 2025. Di Indonesia, batu bara masih menjadi fondasi utama dalam bauran energi, terutama dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, di mana 67% pembangkit listrik di Indonesia masih menggunakan batu bara sebagai sumber energi. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan produksi batu bara Indonesia mencapai 735 juta ton pada 2025, meningkat dari target 2024 sebesar 710 juta ton. Dari total target produksi 2025, sekitar 240 juta ton dialokasikan untuk kebutuhan domestik, sementara 495 juta ton ditujukan untuk pasar ekspor. Di tahun 2024, ekspor menyumbang 66,8% dari total penjualan batu bara IATA. Dari seluruh penjualan ekspor tersebut, India menempati urutan pertama dengan 35,5%, diikuti oleh China sebesar 20,3%, Vietnam 10%, dan negara-negara lainnya 1%. Mengelola 6 IUP-Operasi Produksi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, IATA secara aktif meningkatkan produksinya untuk memenuhi permintaan batu bara yang tinggi serta terus melakukan eksplorasi untuk mencari tambahan cadangan terbukti. Pada 2025, Perseroan akan memaksimalkan produksi pada IUP milik PT Putra Muba Coal (PMC), PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE), dan PT Arthaco Prima Energy (APE), yang akan memberi kontribusi pertumbuhan bisnis IATA. Berdasarkan laporan Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI), saat ini IATA memiliki cadangan batu bara sebanyak 294,2 juta MT. Total tersebut diperoleh dari hanya sekitar 15% luas area penambangan Perseroan sebesar 51.982 Ha. IATA meyakini cadangan batu bara akan terus bertambah seiring dengan proses eksplorasi menunjukkan tambahan cadangan terbukti, setidaknya sebanyak 600 juta MT untuk semua IUP. (end)
Tanggal | Category | Headline | Details |
---|---|---|---|
2025-02-21 16:10:55 | BIS | OJK MENYETUJUI RIGHTS ISSUE IATA | 05158033 IQPlus, (21/2) - PT MNC Energy Investments Tbk (IDX: IATA atau Perseroan) telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (... Readmore |
2025-02-21 09:50:00 | BIS | BEI BUKA KEMBALI PERDAGANGAN SAHAM ZINC | 05135251 IQPlus, (21/2) - Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC). Mita Dwijanti Kepala Divis... Readmore |
2025-02-21 09:53:11 | BIS | KORSEL MINTA DIKECUALIKAN DARI TARIF BAJA DAN ALUMINIUM AS | 05135427 IQPlus, (21/2) - Pejabat Korea Selatan telah meminta pengecualian dari tarif timbal balik AS untuk baja dan aluminium selama kunjungan mere... Readmore |
2025-02-21 09:58:47 | BIS | EVELINE KURANGI KEPEMILIKAN SAHAM PADI | 05135841 IQPlus, (21/2) - Eveline Listijosuputro selaku pemegang saham PT. Minna Padi Investama Sekuritas Tbk. (PADI) telah mengurangi porsi kepemi... Readmore |
2025-02-21 10:04:32 | BIS | MENTAN: POSISI RI AMAN SAAT KRISIS PANGAN LANDA JEPANG HINGGA MALAYSIA | 05136215 IQPlus, (21/2) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan kondisi Indonesia dalam posisi yang aman saat krisis pangan mela... Readmore |