Selamat pagi,
Wall Street berakhir melemah tertekan oleh saham teknologi dikarenakan Investor mengkhawatirkan efek perang dagang AS-China dan kenaikan suku bunga acuan The Fed terhadap laporan kinerja kuartal III-2018 perusahaan. Adapun, pasar sedang dalam posisi wait and see meenunggu rilis laporan kinerja keuangan, menunggu the Fed, dan menunggu data ekonomi dari China untuk melihat apakah ada laporan yang stabil. Dow Jones -0.35%, S&P500 -0.59%, dan Nasdaq -0.88%.
Burssa Eropa ditutup menguat tipis dikarenakan perang perdagangan, kenaikan imbal hasil AS, kekhawatiran perkembangan Brexit, dan persoalan anggaran Italia/Uni Eropa terus membebani pasar. Banyak investor masih cenderung wait and see menunggu pasar global kembali pulih. Dax +0.78%, CAC 40 -0.02%, FTSE 100 +0.48%, dan Stoxx 600 +0.10%.
Harga minyak mentah ditutup menguat dipicu ketegangan geopolitik atas lenyapnya seorang wartawan di konsulat Arab Saudi di Istanbul, yang telah memicu kekhawatiran tentang pasokan minyak dari Riyadh. Adapun, Presiden AS Donald Trump telah mengancam hukuman berat jika ditemukan bahwa wartawan tersebut terbunuh di konsulat. Adanya ketegangan ini menguatkan sanksi AS terhadap Iran karena mulai berlaku pada 4 November.
IHSG pada perdagangan kemarin bergerak mixed dan ditutup melemah terutama ditekan melemahnya sektor industry dasar, pertambangan dan manufaktur. Adapun, Indeks sempat menguat dipengaruhi sentiment positif surplus neraca perdagangan USD 0.23 miliar, namun indeks kembali berbalik melemah mengikuti penurunan di bursa Asia akibat menguatnya kurs dolar AS. Asing mencatatkan net buy sebesar Rp 340 miliar dengan saham BBCA dan BBRI menjadi net top buyer, sedangkan saham PGAS dan PTBA menjadi net top seller. Indeks diperkirakan hari ini menguat terbatas dengan range pergerakan 5669-5829. Adapun, indicator stochastic berada di area jenuh jual. Saham yang diperhatikan adalahASRI (SoS), SMSM (buy), PNLF (buy), MCAS (buy), KLBF (SoS), INTP (SoS)
DISCLAIMER ON