2025-01-02 16:37:27 | category : BIS | company id : EKOM
00159794 IQPlus, (2/1) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan capaian Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Desember yang sudah berada di fase ekspansif yakni 51,2 poin, merupakan bukti industri domestik memiliki ketangguhan dalam menghadapi dinamika politik dan ekonomi global. "PMI manufaktur yang ekspansif ini sekaligus menandakan bahwa kepercayaan diri dan optimisme dari pelaku industri kita masih cukup tinggi. Hal ini turut didukung adanya kenaikan volume produksi dan pesanan baru," kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Kamis. Angka yang dirilis oleh perusahaan analisis dunia S&P Global tersebut sebelumnya menyatakan bahwa indeks manufaktur Indonesia berada di level kontraksi, yakni di bawah angka 50 poin selama lima bulan beruntun. Menurut Febri, kembali naiknya angka PMI manufaktur, sejalan dengan laporan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Desember 2024, yang sudah dirilis sebelumnya oleh Kemenperin dengan menampilkan IKI di penghujung tahun masih bertahan pada posisi ekspansi, yaitu sebesar 52,93 poin. Ia menjelaskan, kenaikan volume produksi dan pesanan baru di sektor manufaktur, karena banyak pedagang yang membeli barang lebih pada bulan Desember, mengingat masih berlaku tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11 persen, sehingga membuat permintaan pada akhir tahun lebih besar. "Mereka menyimpan stok hingga Januari dan akan dijual dengan tarif PPN 12 persen. Jadi, mereka ada untung kurang lebih 1 persen," katanya. (end/ant)