2024-01-09 10:44:40 | category : BIS | company id : INEW
00838595 IQPlus, (9/1) - Penjualan ritel Australia pada bulan November mengalami lonjakan terbesar dalam dua tahun terakhir karena para pembeli menikmati diskon pada Black Friday, meskipun para analis menduga bahwa belanja kemungkinan besar akan dimajukan dan kenaikan tersebut dapat berbalik pada bulan Desember. Penjualan ritel naik 2 persen dari bulan Oktober, lompatan terbesar sejak November 2021, menjadi A$36,51 miliar (S$32,6 miliar), data dari Biro Statistik Australia (ABS) menunjukkan pada Selasa (9 Januari). Bandingkan dengan ekspektasi para analis yang memperkirakan kenaikan sebesar 1,2 persen dan revisi penurunan sebesar 0,4 persen pada bulan Oktober. Penjualan naik 2,2 persen dari tahun sebelumnya, angka yang lamban dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan tahunan pasca-pandemi sebesar 19 persen pada pertengahan tahun 2022, karena tingginya suku bunga dan tekanan biaya hidup yang membebani pendapatan rumah tangga. "Penjualan Black Friday kembali menjadi hit besar tahun ini, dengan pengecer memulai periode promosi lebih awal dan menjalankannya lebih lama, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata Robert Ewing, kepala statistik bisnis ABS. "Peningkatan yang kuat menunjukkan bahwa konsumen menahan belanja di bulan Oktober untuk memanfaatkan diskon di bulan November. Pembeli mungkin juga mengajukan sejumlah belanja Natal yang biasanya terjadi pada bulan Desember". Hasil tersebut sebagian terdistorsi oleh proses penyesuaian musiman yang belum bisa mengimbangi popularitas baru acara Black Friday dan Cyber Monday. Hal ini cenderung meningkatkan penjualan bulan November dibandingkan bulan Desember dan terus meningkat selama beberapa bulan. Dolar Australia sedikit berubah pada US$0,6723 dan obligasi berjangka tiga tahun bertahan di 96,27. Swaps memperkirakan bahwa kampanye pengetatan RBA kemungkinan besar akan berakhir, dengan pelonggaran sekitar 40 basis poin diperkirakan akan terjadi pada tahun 2024. Survei ANZ pada hari Selasa menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen melonjak ke level tertinggi dalam hampir satu tahun pada awal tahun 2024, dengan peningkatan tajam dalam kepercayaan di kalangan pemilik rumah karena harga rumah naik dan suku bunga kemungkinan mencapai puncaknya. (end/Reuters)
