2025-01-09 12:51:33 | category : BIS | company id : INEW
00845972 IQPlus, (9/1) - Hyundai Motor Group Korea Selatan mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya berencana untuk meningkatkan investasi domestik sebesar 19 persen ke rekor tertinggi sebesar 24,3 triliun won tahun ini untuk mengamankan pertumbuhan di masa mendatang bahkan saat bergulat dengan ketidakpastian ekonomi dan politik. Hyundai Motor Group, termasuk Hyundai Motor dan Kia, menempati peringkat ketiga dalam penjualan kendaraan global di belakang Toyota Motor dan Volkswagen. Investasi yang direncanakan oleh Hyundai Motor Group mencakup 11,5 triliun won dalam penelitian dan pengembangan untuk produk generasi berikutnya, elektrifikasi, kendaraan yang ditentukan perangkat lunak, produk berbahan bakar hidrogen, dan teknologi lainnya. Perusahaan juga akan menghabiskan 12 triliun won untuk investasi biasa seperti menyesuaikan jalur produksi untuk membuat kendaraan listrik dan model baru serta sekitar 800 miliar won untuk investasi strategis seperti untuk kendaraan otonom, kata pernyataan itu. "Hyundai Motor Group melakukan investasi terbesar yang pernah ada di Korea Selatan tahun ini karena meyakini bahwa investasi yang berkelanjutan dan stabil sangat penting untuk mengatasi krisis dan mengamankan mesin pertumbuhan masa depan dalam menghadapi ketidakpastian yang meningkat," kata grup itu, tanpa secara langsung menjelaskan krisis yang dihadapinya. Ketua eksekutif Hyundai Motor Group Euisun Chung minggu lalu menyebut resesi dan konflik global sebagai risiko eksternal bagi perusahaan. Saham Hyundai Motor dan Kia masing-masing naik 2,3 persen dan 3,8 persen pada perdagangan awal setelah berita tersebut, sementara pasar yang lebih luas naik 0,1 persen. Hyundai dan Kia mengatakan minggu lalu bahwa mereka bermaksud untuk meningkatkan penjualan global gabungan mereka sebesar 2 persen menjadi 7,4 juta kendaraan pada tahun 2025, setelah melaporkan penurunan penjualan pada tahun 2024 dan gagal mencapai target mereka. Sentimen konsumen Korea Selatan turun paling tajam sejak pandemi 2020 pada bulan Desember, dilanda ketidakpastian politik menyusul deklarasi darurat militer oleh Presiden Yoon Suk-yeol dan pemakzulannya. Di Amerika Serikat, presiden terpilih Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif universal sebesar 10 persen pada barang impor. Hyundai Motor memulai produksi di pabrik baru di negara bagian Georgia, AS tahun lalu agar kendaraannya memenuhi syarat untuk mendapatkan keringanan pajak dari pemerintahan Biden, yang diancam akan dibatalkan oleh Trump. (end/Reuters)
