2025-01-13 11:08:49 | category : BIS | company id : INEW
01239991 IQPlus, (13/1) - Penjual rumah di Inggris memperoleh laba terendah dalam lebih dari satu dekade tahun lalu karena suku bunga tinggi dan tekanan biaya hidup yang melemahkan permintaan. Laba kotor rata-rata dari penjualan di Inggris dan Wales adalah 91.820 poundsterling pada tahun 2024, atau 42 persen, menurut laporan dari pialang Hamptons International. Itu merupakan penurunan sebesar 11 persen dari 102.650 poundsterling setahun sebelumnya, yang menunjukkan bagaimana diskon merugikan pendapatan. "Rumah tangga harus bergulat dengan biaya hipotek dan transaksi yang lebih tinggi, seperti bea materai, yang membuat biaya pindah menjadi lebih mahal,. kata Aneisha Beveridge, kepala penelitian di Hamptons. .Sampai harga properti pulih, atau biaya transaksi dan hipotek turun, pemilik rumah kemungkinan akan tinggal lebih lama". Terlepas dari itu, 91 persen rumah tangga di Inggris dan Wales menjual rumah mereka untuk mendapatkan keuntungan pada tahun 2024, dengan hampir sepertiganya memperoleh keuntungan enam digit. Laporan Hamptons terpisah yang diterbitkan pada bulan November memperkirakan harga rumah akan naik sebesar 3 persen di seluruh Inggris tahun ini, diikuti oleh pertumbuhan 3,5 persen pada tahun 2026. Keuntungan tersebut sebagian akan didorong oleh kemerosotan jangka panjang dalam pembangunan rumah, yang menekan pasokan dan membuat harga tetap tinggi. Hal itu membuat calon pembeli semakin sulit untuk mendapatkan rumah, mendorong lebih banyak warga Inggris untuk menyewa. "Pemilik rumah perlu menyuntikkan ribuan pound dari kantong mereka sendiri agar langkah tersebut layak secara finansial,. kata Beveridge dari Hamptons. Hal ini .sering kali menggagalkan banyak penjualan potensial," tambahnya. (end/Bloomberg)
