2025-01-14 10:02:15 | category : BIS | company id : COMD
01335853 IQPlus, (14/1) - Harga emas naik pada hari Selasa, di tengah ketidakpastian seputar kebijakan pemerintahan Trump yang akan datang dan posisi baru menjelang data penting AS untuk isyarat lebih lanjut tentang kebijakan moneter Federal Reserve. Harga emas spot naik 0,3 persen menjadi US$2.671,13 per ons pada pukul 01.01 GMT. Harga emas berjangka AS naik 0,4 persen menjadi US$2.688,40. Harga emas batangan turun sekitar 1 persen pada sesi terakhir karena dolar AS yang kuat, didukung oleh data pekerjaan yang kuat minggu lalu, meredam minat investor terhadap logam mulia. Laporan pekerjaan yang kuat juga memperkuat sikap hati-hati Fed terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut tahun ini, sementara kekhawatiran meningkat bahwa tarif yang diberlakukan oleh presiden terpilih Donald Trump dapat memicu inflasi. Prospek konsumen AS terhadap jalur inflasi yang diharapkan beragam bulan lalu, survei oleh Federal Reserve New York menunjukkan pada hari Senin. Emas batangan digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi, meskipun suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil. Investor kini menunggu data indeks harga konsumen AS pada hari Rabu dan laporan indeks harga produsen di kemudian hari untuk wawasan lebih lanjut mengenai ekonomi dan arah kebijakan Fed. Beberapa pejabat Fed juga akan berpidato minggu ini. Spekulator emas Comex menaikkan posisi beli bersih sebanyak 12.116 kontrak menjadi 194.499 dalam seminggu hingga 7 Januari, menurut data. SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya turun 0,26 persen menjadi 874,52 ton pada hari Senin dari 876,82 ton pada hari Jumat. Harga perak spot naik 0,2 persen menjadi US$29,67 per ons dan paladium naik 0,3 persen menjadi US$941,26. Platinum turun 0,1 persen menjadi US$952,78. (end/Reuters)
