News

ANALIS : PEMBATASAN EKSPOR CHIP AI ANCAM PENDAPATAN NVIDIA

2025-01-14 14:07:23 | category : BIS | company id : INEW

01350577 IQPlus, (14/1) - Nvidia menghadapi ancaman pendapatan yang signifikan karena pembatasan ekspor AS terbaru pada chip kecerdasan buatan, yang dirancang untuk membatasi distribusi global prosesor yang didambakan ini, kata analis dan investor pada hari Senin. Peraturan tersebut, dari pemerintahan Biden, membatasi ekspor chip AI ke sebagian besar negara kecuali untuk sekelompok sekutu dekat AS tertentu. Mereka juga mempertahankan pemblokiran ekspor ke beberapa negara, termasuk China, karena AS mencoba untuk menutup celah peraturan dan mencegah Beijing memperoleh chip canggih yang dapat meningkatkan kemampuan militernya. Meningkatnya permintaan chip AI telah melambungkan Nvidia ke jajaran perusahaan paling bernilai di dunia, dengan nilai pasar melebihi $3 triliun. Namun, pembatasan baru tersebut dapat mempersulit kemampuannya untuk menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang kuat seperti yang diharapkan oleh para investor. "Peraturan ini akan secara signifikan membatasi pasar (Nvidia) karena sebanyak setengah dari chipnya saat ini berakhir di negara-negara yang akan dilarang setelah peraturan tersebut diterapkan," kata analis D.A. Davidson, Gil Luria. Pengajuan perusahaan menunjukkan bahwa Nvidia memperoleh sekitar 56% pendapatannya dari pelanggan di luar AS, dengan China menyumbang sekitar 17% dari penjualan. Saham perusahaan yang berpusat di Santa Clara, California itu turun sekitar 2%. Pembatasan ekspor "mengancam akan menggagalkan inovasi dan pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia" dan akan "melemahkan kepemimpinan Amerika," kata Wakil Presiden Urusan Pemerintah Nvidia, Ned Finkle. Finkle berpendapat peran utama Amerika dalam AI akan terganggu karena aturan itu "akan memaksakan kontrol birokrasi atas bagaimana semikonduktor, komputer, sistem, dan bahkan perangkat lunak terkemuka Amerika dirancang dan dipasarkan secara global." Aturan tersebut juga dikritik oleh pihak lain termasuk Asosiasi Industri Semikonduktor, kelompok lobi yang mengatakan langkah tersebut akan memaksa perusahaan AS untuk menyerahkan pangsa pasar kepada para pesaing. "Dengan membatasi akses ke sejumlah besar prosesor canggih, AS secara efektif menunjukkan kepada dunia siapa bosnya. Namun, dengan melakukan hal itu, AS juga mengancam akan menghambat potensi pendapatan bagi banyak perusahaan Amerika seperti Nvidia," kata Dan Coatsworth, analis investasi di AJ Bell. (end/Reuters)

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Customer Service
021 – 5093 1888
customerservice@profindo.com