2024-01-15 08:09:11 | category : BIS | company id : INEW
01429192 IQPlus, (15/1) - Panasonic Holdings berencana untuk meluncurkan sel baterai kendaraan listrik (EV) versi terbaru dengan kapasitas yang lebih baik pada awal tahun ini, kata chief technology officer untuk baterai EV. Versi baru dari 2170 selnya akan mulai diproduksi di pabrik manufakturnya di Nevada sekitar tahun 2024 atau 2025, kata CTO Shoichiro Watanabe. Menurut Watanabe, pembuat elektronik yang berbasis di Osaka ini dapat memenuhi janjinya untuk meningkatkan kapasitas produksi empat kali lipat pada tahun fiskal 2030, dan tidak perlu bergantung sepenuhnya pada pembangunan pabrik baru atau investasi besar untuk mencapai hal tersebut. Panasonic telah berupaya meningkatkan kepadatan energi sel 2170, kata Watanabe, seraya menambahkan bahwa hal itu dapat membantu mengurangi biaya keseluruhan sebuah kendaraan listrik. "Kami akan memperluas kapasitas baterai dan pada saat yang sama meningkatkan produktivitas," kata Watanabe. Panasonic mengarahkan perhatiannya ke Amerika Utara, dengan rencana untuk meningkatkan dan memperluas produksi di sana sebagai bagian dari tujuannya untuk menyediakan energi sebesar 200 gigawatt jam dalam baterai kendaraan listrik suatu hari nanti. Panasonic juga mengembangkan baterai lain yang lebih tebal dan bervolume, yang disebut sel 4680. Meningkatkan kapasitas produksi sebesar 10 persen pada tahun fiskal 2025 tidak serta merta memerlukan penambahan jalur produksi baru atau investasi lebih lanjut, menurut Watanabe. Keputusan mengenai waktu produksi baterai kendaraan listrik generasi berikutnya di pabrik Nevada, yang dioperasikan bersama dengan Tesla, akan dibuat .tidak secara sepihak, tetapi bersama-sama,. katanya. Panasonic telah banyak berinvestasi dalam pengembangan baterai kendaraan listrik untuk memastikan perusahaan tidak ketinggalan dalam upaya global untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi yang bersih dan netral karbon. Saat ini mereka sedang membangun pabrik baterai di Kansas - yang kedua di Amerika Utara . dan akan mengungkapkan lokasi pabrik ketiga pada akhir tahun fiskal yang berakhir pada bulan Maret. Perusahaan telah berjanji untuk meningkatkan kapasitas produksi baterainya menjadi 200 GWh pada tahun fiskal 2030 dari batas saat ini sebesar 50 GWh. Meskipun Watanabe menolak berkomentar mengenai lokasi masa depan pabrik yang akan dibangun, dia mengatakan bahwa menjalankan fasilitas baru tersebut "akan membutuhkan ribuan karyawan". Panasonic mengatakan pada bulan Desember bahwa pihaknya telah menolak hampir US$700 juta insentif negara untuk membangun lokasi manufaktur di Oklahoma. Awal bulan itu, Panasonic mengumumkan perjanjian untuk membeli bahan anoda silikon nano-komposit dari Sila Nanotechnologies. Bahan-bahan tersebut akan diperoleh dari fasilitas Sila di negara bagian Washington seiring upaya Panasonic untuk memperkuat rantai pasokan baterainya di Amerika Utara. "Keputusan mengenai penempatan fasilitas baru sangatlah rumit dan didasarkan pada berbagai faktor," kata juru bicara Panasonic, seraya menambahkan bahwa keputusan tersebut tidak akan berdampak pada operasi di Nevada atau Kansas. Undang-Undang Pengurangan Inflasi pemerintahan Biden menawarkan subsidi untuk sel baterai buatan AS, sehingga menawarkan keuntungan bagi merek global seperti Panasonic, yang memperkirakan peningkatan pendapatan operasional sebesar 85 miliar yen (S$780 juta) selama kuartal yang berakhir Maret 2024. Jepang mengambil langkah sendiri pada tahun 2022 untuk mengembangkan pasar domestik dengan berjanji untuk meningkatkan kapasitas produksi baterai lithium-ion tahunannya menjadi 150 GWh pada tahun 2030. Meskipun Panasonic tidak memproduksi mobil, Jepang adalah pembuat baterai terbesar di negara tersebut dan pemasok utama Subaru. Mazda Motor dan Telsa. Mengenai upaya Jepang untuk meningkatkan produksi dalam negeri, Watanabe berkata: .Jika memungkinkan, membuatnya sendiri adalah pilihan yang ideal. (end/Bloomberg)
