2025-01-15 08:54:03 | category : BIS | company id : INEW
01431827 IQPlus, (15/1) - Amerika Serikat merampungkan aturan pada hari Selasa (14 Januari) yang secara efektif melarang teknologi China dari mobil di pasar Amerika, dengan menyasar perangkat lunak dan perangkat keras dari ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut atas risiko keamanan nasional. Pengumuman tersebut, yang juga berkaitan dengan teknologi Rusia, muncul saat Presiden Joe Biden yang akan lengser mengakhiri upaya untuk meningkatkan pembatasan terhadap China, dan setelah proses regulasi selama berbulan-bulan. Aturan tersebut menyusul pengumuman bulan ini bahwa Washington sedang mempertimbangkan pembatasan baru untuk mengatasi risiko yang ditimbulkan oleh drone dengan teknologi dari musuh seperti China dan Rusia. "Mobil masa kini bukan sekadar baja di atas roda . mobil adalah komputer," kata Menteri Perdagangan Gina Raimondo. Ia mencatat bahwa kendaraan modern dilengkapi kamera, mikrofon, pelacakan GPS, dan teknologi lain yang terhubung ke internet. "Ini adalah pendekatan yang ditargetkan untuk memastikan kita menjauhkan teknologi buatan RRT dan Rusia dari jalan-jalan Amerika," imbuhnya, merujuk pada Republik Rakyat Tiongkok. Peraturan akhir saat ini hanya berlaku untuk kendaraan penumpang di bawah 10.001 pon, kata Departemen Perdagangan AS. Namun, mereka berencana untuk mengeluarkan peraturan terpisah yang ditujukan untuk teknologi pada kendaraan komersial seperti truk dan bus "dalam waktu dekat". Untuk saat ini, produsen kendaraan listrik Tiongkok BYD, misalnya, memiliki fasilitas di California yang memproduksi bus dan kendaraan lainnya. Penasihat Ekonomi Nasional Lael Brainard menambahkan bahwa "China tengah berupaya mendominasi masa depan industri otomotif." Namun, ia mengatakan kendaraan yang terhubung dengan sistem perangkat lunak dan perangkat keras yang terhubung dengan pesaing asing dapat mengakibatkan penyalahgunaan data sensitif atau gangguan. (end/AFP)