2024-01-15 09:54:52 | category : BIS | company id : INEW
01435623 IQPlus, (15/1) - Financial Times (FT) melaporkan Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic memberikan peringatan bahwa penurunan inflasi menuju target bank sentral sebesar dua persen kemungkinan melambat dalam beberapa bulan ke depan. Mengutip The Business Times, Senin, 15 Januari 2024, Bostic, yang akan menjadi anggota pemungutan suara di Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) tahun ini, memperkirakan perkembangan inflasi akan jauh lebih lambat ke depan. Dirinya menambahkan bahwa ada beberapa risiko inflasi mungkin terhenti sama sekali. Presiden Fed Atlanta mengakui bahwa tekanan harga telah turun lebih cepat dari perkiraannya pada 2023, namun masih berpendapat bahwa inflasi kemungkinan mencapai hampir 2,5 persen pada akhir tahun dan hanya mencapai target The Fed pada 2025, kata FT. Setelah pemungutan suara kebijakan The Fed pada Desember, Bostic mengatakan suku bunga perlu dipertahankan hingga setelah musim panas. Dia mengatakan kepada FT bahwa ketidakpastian yang dihadapi perekonomian AS memerlukan pendekatan yang hati-hati. "Inflasi harus secara tegas dan pasti kembali ke target kami sebesar dua persen. Ini akan menjadi hasil yang buruk jika kita mulai melakukan pelonggaran dan inflasi mulai naik turun seperti jungkat-jungkit. Hal ini akan melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap arah perekonomian," kata Bostic. Bostic mengatakan kenaikan biaya pengiriman baru-baru ini karena gangguan lalu lintas di Terusan Suez yang disebabkan oleh Houthi yang menargetkan kapal-kapal perlu diawasi dengan sangat cermat. "Akan sangat menarik untuk melihat sejauh mana konflik Timur Tengah dan serangan terhadap kapal kontainer mulai muncul dalam struktur biaya bisnis di distrik saya," pungkas Bostic. (end/ba)
