2025-01-15 13:04:09 | category : BIS | company id : EKOM
01446883 IQPlus, (15/1) - Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky mengharapkan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga di angka 6 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Januari 2025. Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu, ia mengatakan bahwa penahanan suku bunga Bank Indonesia tersebut diperlukan untuk menopang rupiah yang masih berada di bawah tekanan sepanjang Desember 2024. Ia menyatakan bahwa tertekannya rupiah terutama karena revisi ekspektasi bahwa bank sentral Amerika Serikat The Fed akan menurunkan suku bunga hanya dua kali pada 2025, dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya yaitu empat kali penurunan suku bunga. "Penyesuaian ini mencerminkan inflasi yang masih tinggi di AS dan potensi dampak inflasi dari kebijakan-kebijakan yang mungkin diambil oleh presiden terpilih Trump," jelasnya. Riefky menuturkan meskipun The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,25 persen hingga 4,5 persen pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Desember 2024, arus keluar modal dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, masih berlanjut. (end/ant)