2025-01-17 08:03:53 | category : BIS | company id : GOTO
01628954 IQPlus, (17/1) - CEO GoTo Patrick Walujo tetap percaya diri meskipun VinFast telah hadir di sektor transportasi Indonesia dan tidak melihat perusahaan kendaraan listrik Vietnam itu sebagai pesaing langsung. "Kami bersaing dengan mereka di Vietnam. Mereka telah meluncurkan produk yang bagus, dan kami yakin mereka akan kompetitif di Indonesia," katanya di DealStreetAsia: Indonesia PE-VC Summit 2025 pada hari Kamis (16 Januari). Walujo menyoroti bahwa sementara model bisnis VinFast berpusat pada manufaktur otomotif, Gojek berfokus pada penyediaan layanan transportasi online, yang menggarisbawahi perbedaan dalam pendekatan mereka. "Mereka berasal dari latar belakang manufaktur otomotif, sementara kami fokus menawarkan layanan transportasi berbasis aplikasi, dengan fleksibilitas untuk menyediakan berbagai merek kendaraan kepada pelanggan," jelasnya. Komentar tersebut muncul di tengah meningkatnya persaingan di pasar taksi daring di negara ini. VinFast, melalui anak perusahaan taksi listriknya Xanh SM, baru-baru ini diluncurkan di pasar Indonesia, menjadikan ekonomi terbesar di Asia Tenggara sebagai tujuan internasional kedua setelah Laos. Perusahaan ini juga menawarkan layanan pemesanan taksi listrik melalui platform daring yang dibuat khusus, sehingga pelanggan dapat dengan mudah memesan perjalanan melalui aplikasi. Langkah ini mencerminkan ambisi VinFast untuk berekspansi ke luar pasar asalnya, Vietnam, dan memanfaatkan permintaan Indonesia yang terus meningkat akan solusi transportasi ramah lingkungan. Sebelumnya, VinFast telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan Gojek, platform pemesanan kendaraan milik GoTo, tahun lalu untuk menyediakan armada kendaraan listrik di Indonesia. Namun, dengan sedikit kemajuan dalam kolaborasi tersebut, VinFast memilih untuk meluncurkan Xanh SM secara independen di negara tersebut. Walujo menunjukkan bahwa pasar kendaraan listrik sekarang menjadi salah satu yang paling kompetitif secara global. .Pasar EV sekarang dipenuhi dengan berbagai pilihan, terutama dari Tiongkok, yang menawarkan harga yang lebih rendah. Oleh karena itu, fleksibilitas dalam menawarkan berbagai merek kendaraan kepada pelanggan adalah kunci strategi kami,. katanya. Tahun lalu, GoTo membuat keputusan berani untuk keluar dari Vietnam, mengalihkan fokusnya ke pasar inti di Indonesia dan Singapura. Meskipun telah melakukan langkah-langkah pemotongan biaya yang signifikan, termasuk ribuan PHK staf dan pengurangan tajam dalam pengeluaran pemasaran, perusahaan tersebut belum mencapai laba bersih yang positif. (end/bussinesstimes.com.SG)
