2024-01-18 07:14:12 | category : BIS | company id : COMD
01726004 IQPlus, (18/1) - Harga minyak hampir datar pada hari Rabu karena cuaca dingin yang mengganggu beberapa produksi minyak AS mengimbangi pertumbuhan ekonomi yang mengecewakan di Tiongkok yang memicu kekhawatiran terhadap permintaan energi. Minyak mentah berjangka Brent turun 41 sen menjadi US$77,88 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 16 sen menjadi US$72,56. Di North Dakota, negara bagian AS yang merupakan penghasil minyak terbesar, suhu di bawah nol derajat celcius menyebabkan produksi minyak di sana turun 650.000 hingga 700.000 barel per hari (bph), lebih dari setengah produksi rata-rata, kata negara bagian itu. Kekhawatiran pasokan tersebut menyebabkan minyak mentah berjangka AS mengurangi kerugian di akhir sesi, setelah sebelumnya turun lebih dari US$1 per barel, kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates. Stok minyak mentah domestik AS naik pekan lalu sebesar 480.000 barel, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Rabu. Data persediaan pemerintah AS akan dirilis pada hari Kamis. Melemahnya harga pada hari Rabu, perekonomian Tiongkok pada kuartal keempat meningkat sebesar 5,2 persen tahun ke tahun, meleset dari ekspektasi para analis dan mempertanyakan perkiraan bahwa permintaan Tiongkok akan mendorong pertumbuhan minyak global pada tahun 2024. Data ekonomi .tidak mengakhiri hambatan terhadap permintaan minyak mentah, prospek Tiongkok untuk tahun 2024 dan 2025 masih suram,. kata Priyanka Sachdeva, analis pasar senior di Phillip Nova. "Industri minyak mendukung gagasan bahwa, meskipun terjadi pemulihan yang sulit, permintaan minyak dari Tiongkok tetap kuat dan kemungkinan akan mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024". (end/Reuters)
