2025-01-21 15:11:27 | category : BIS | company id : EKOM
02054187 IQPlus, (21/1) - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa hasil evaluasi Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) akan menjadi dasar penting dalam mempersiapkan Angkutan Lebaran 2025. Dalam rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno pada Senin (20/1), Menhub mengapresiasi sinergi lintas sektor yang telah membuat pelaksanaan Nataru berjalan lancar. Komitmen untuk terus meningkatkan pelayanan transportasi pun menjadi fokus utama guna memastikan kenyamanan dan keselamatan masyarakat. Hasil Survei Kepuasan Masyarakat yang dilakukan oleh Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa 86% masyarakat merasa puas dengan pelayanan Angkutan Nataru 2024/2025. Meski demikian, Menhub menyatakan bahwa masih terdapat ruang untuk perbaikan yang perlu dilakukan. Evaluasi yang dilakukan mencakup berbagai aspek, seperti pengelolaan titik rawan penumpukan, penguatan buffer zone di pelabuhan utama, serta optimalisasi layanan digitalisasi tiket. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sebagai mitra utama Kementerian Perhubungan juga memiliki peran besar dalam memastikan kelancaran mobilitas masyarakat di lintasan penyeberangan antarpulau. Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyampaikan bahwa evaluasi Nataru ini akan menjadi dasar penyusunan strategi komprehensif menghadapi lonjakan arus mudik dan balik Lebaran 2025. Beberapa langkah yang telah disiapkan mencakup peningkatan kapasitas armada, pengelolaan infrastruktur pelabuhan, serta penguatan digitalisasi layanan tiket melalui platform Ferizy. Sebagai inovasi unggulan ASDP, platform Ferizy terus dikembangkan agar semakin memudahkan masyarakat dalam merencanakan perjalanan. Sosialisasi dan edukasi terkait penggunaan Ferizy akan dilakukan secara masif agar masyarakat memahami pentingnya pemesanan tiket lebih awal, minimal H-60 sebelum keberangkatan, serta hadir di pelabuhan sesuai jadwal tiket. Fokus sosialisasi ini akan diarahkan pada jalur penyeberangan yang sering mengalami kepadatan, seperti Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, dan Ajibata-Ambarita. Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025, sementara puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada H+5 atau 6 April 2025. Seluruh sumber daya akan dimaksimalkan dengan melibatkan koordinasi intensif antara aparat kepolisian dan dinas perhubungan daerah. Shelvy Arifin memastikan bahwa ASDP akan terus berkomitmen menghadirkan perjalanan yang aman dan nyaman dengan memanfaatkan teknologi digital serta infrastruktur yang tersedia. (end)