2025-02-05 13:17:47 | category : BIS | company id : INEW
03547815 IQPlus (5/2) - Produsen mobil Jepang Toyota Motor pada hari Rabu melaporkan penurunan laba kuartalan untuk kedua kalinya berturut-turut, karena menghadapi persaingan di Tiongkok dan pergeseran pasar ke arah kendaraan listrik. Berikut adalah hasil Toyota dibandingkan dengan estimasi analis, yang disusun oleh LSEG. Pendapatan: 12,39 triliun yen vs. 12,1 triliun yen Laba operasional: 1,22 triliun yen vs. 1,39 triliun yen Produsen mobil terbesar di dunia berdasarkan volume penjualan mengalami penurunan laba operasi hampir 28% dari tahun ke tahun selama kuartal yang berakhir Desember. Hasil tersebut menandai penurunan laba operasi Toyota secara berturut-turut untuk kedua kalinya secara tahunan setelah perusahaan mengalami penurunan laba sebesar 20% dari tahun ke tahun pada kuartal sebelumnya. Namun, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada perusahaan melonjak menjadi 2,19 triliun yen dari 1,36 triliun yen tahun lalu. Penjualan kendaraan gabungan produsen mobil tersebut untuk kuartal ketiga keuangannya turun menjadi 2,44 juta dari 2,55 juta unit tahun lalu. Namun, Toyota mempertahankan perkiraan dividen setahun penuhnya pada 90 yen, dibandingkan dengan pembayaran dividen sebesar 75 yen tahun sebelumnya. Saham Toyota naik lebih dari 1% di Tokyo pada Rabu pagi. Lonjakan laba operasi Toyota melonjak pada kuartal pertama, dari tahun ke tahun, di tengah peralihan penjualan ke mobil hibrida dengan margin yang relatif tinggi di AS dan penurunan yen terhadap dolar AS. Namun, penjualan dan volume produksi yang lebih rendah mengindikasikan perlambatan bagi produsen mobil Jepang tersebut. Toyota lebih lambat dari para pesaingnya dalam merangkul kendaraan listrik bertenaga baterai penuh, dan sebaliknya berfokus pada mobil hibrida, menurut laporan lokal. Perusahaan berencana membangun pabrik baru untuk memproduksi EV di Tiongkok, menurut laporan Reuters. (end/CNBC)
