2024-02-12 08:35:13 | category : BIS | company id : INEW
04230815 IQPlus, (12/2) - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan meski ada ketidakpastian tapi sepertinya pertumbuhan ekonomi Singapura pada 2024 seharusnya lebih kuat dibandingkan dengan tahun lalu. Hal itu dikatakan kepada Lee Hsien Loong kepada wartawan saat kunjungan tahunannya ke para pekerja di Tahun Baru Imlek. "Setelah tahun yang stabil pada 2023, pertumbuhan Singapura diperkirakan lebih kuat pada tahun ini. Namun hal ini bergantung pada apakah Amerika Serikat dapat menurunkan inflasi dan menghindari resesi, dan apakah perekonomian Tiongkok akan bangkit kembali dengan kuat," kata PM Lee, dikutip dari The Business Times, Senin, 12 Februari 2024. "Faktor lainnya adalah sektor elektronik, yang menunjukkan tanda-tanda kebangkitan dan kami sedang mengalaminya," tambahnya. "Jadi ada tanda-tanda positif namun ada juga ketidakpastian," ucapnya seraya mencatat bahwa Kementerian Perdagangan dan Perindustrian pada akhirnya akan memperbarui perkiraan pertumbuhan setahun penuh, yang saat ini berada pada angka 1-3 persen. PM Lee menanggapi pertanyaan apakah perkiraan pertumbuhan resmi mungkin direvisi turun, setelah Kongres Serikat Pekerja Nasional (NTUC) dan Federasi Ketenagakerjaan Nasional Singapura mengatakan awal pekan ini bahwa dunia usaha dan pekerja merasa cemas terhadap prospek ekonomi 2024. Hal ini dilakukan di sela-sela kunjungannya ke Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong dan Rumah Sakit Komunitas Jurong, di mana ia menyapa sekitar 60 petugas kesehatan pada Malam Tahun Baru Imlek, bersama para pemimpin NTUC. Kunjungan meriah ini merupakan tradisi gerakan buruh Menanggapi pertanyaan lain mengenai perekonomian dalam bahasa Mandarin, PM Lee menyebutkan beberapa alasan mengapa pertumbuhan diperkirakan membaik yakni pemulihan sektor manufaktur; pipa konstruksi yang kuat; dan pemulihan berkelanjutan di bidang jasa dan pariwisata. (end/ba)
