News

ADMR RAIH PENDAPATAN USAHA SEBESAR USD1,15 MILIAR DI TAHUN 2024

2025-03-04 07:46:22 | category : BIS | company id : ADMR

06227744 IQPlus, (4/3) - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (BEI: ADMR) hari ini menyampaikan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 ke OJK/BEI. Bapak Christian Ariano Rachmat, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT Adaro Minerals Indonesia Tbk dalam siaran pers (3/3) mengatakan "Kami berhasil mencapai target dan terus mencatat pertumbuhan volume yang konsisten di tengah fluktuasi harga. Walaupun ASP melemah, peningkatan volume berkontribusi untuk mengimbangi dampak terhadap profitabilitas. Kami terus mengeksekusi investasi strategis untuk mendukung pengembangan di masa depan dan mendorong pertumbuhan jangka panjang. Fokus kami terhadap ekspansi didukung dengan profitabilitas yang tinggi dan saldo kas yang sehat". ADMR menghasilkan pendapatan usaha sebesar $1.154 juta pada FY24, atau naik 6% y-o-y. Walaupun ASP turun 16% akibat melemahnya harga batu bara metalurgi, kenaikan sebesar 26% pada volume penjualan mengofset dampaknya terhadap pendapatan. Produk Enviromet ADMR dijual ke para pelanggan blue-chip di berbagai lokasi yang tersebar di Jepang, China, India, Indonesia, dan Korea Selatan. Volume produksi pada FY24 naik 30% menjadi 6,63 juta ton, berkat dukungan ketersediaan alat berat dan kinerja kontraktor yang baik. Pengupasan lapisan penutup yang mencapai 23,55 juta bcm setara dengan kenaikan 26% dari FY23, sehingga nisbah kupas mencapai 3,55x untuk FY24. Beban pokok pendapatan FY24 naik 15% menjadi $576,39 juta karena kenaikan volume. Royalti kepada Pemerintah turun 7% menjadi $146,99 juta, yang selaras dengan penurunan harga batu bara metalurgi. Kenaikan volume mengakibatkan kenaikan 26% pada biaya penambangan menjadi $188,06 juta, kenaikan 24% pada biaya pengolahan menjadi $61,01 juta, dan kenaikan 16% pada biaya pengangkutan dan penanganan menjadi $135,11 juta. Konsumsi bahan bakar pada FY24 naik 24% karena peningkatan aktivitas operasional, sementara biaya bahan bakar per liter turun 5% y-o-y. Biaya kas batu bara per ton pada FY24 turun 2% y-o-y. Beban usaha Pada FY24, beban usaha naik 335% dari FY23 menjadi $38,48 juta. Biaya karyawan naik 15% menjadi $10,10 juta, selaras dengan rencana ekspansi bisnis EBITDA operasional FY24 yang mencapai $580,02 juta setara dengan kenaikan 1% y-o-y. Margin EBITDA operasional tetap tinggi sebesar 50% untuk periode ini. Laba inti FY24 naik 6% menjadi $445,38 juta. Total aset naik 22% menjadi $2.074 juta per akhir FY24, terdiri dari aset lancar $842,80 juta dan aset tidak lancar $1,23 miliar, sedangkan saldo kas naik 4% menjadi $612,61 juta. Kas meliputi 30% total aset. Pada akhir FY24, aset tetap naik 64% menjadi $899,70 juta seiring perkembangan investasi pada smelter aluminium di KAI dan proyek infrastruktur di MC. Aset tetap meliputi 43% total aset. Properti pertambangan per akhir FY24 turun 5% y-o-y menjadi $165,22 juta, atau selaras dengan produksi Pada akhir FY24, total liabilitas turun 13% menjadi $571,33 juta. Liabilitas jangka pendek naik 12% menjadi $235,29 juta, karena kenaikan utang usaha dan beban yang masih harus dibayar terkait beban untuk pemasok dan kontraktor. Liabilitas jangka panjang turun 25% menjadi $336,04 juta pada akhir FY24 setelah perusahaan melunasi pinjaman dari pihak berelasi, dengan jumlah pembayaran sebesar $323,77 juta pada tahun ini. Sementara itu, pinjaman bank, setelah dikurangi biaya keuangan pinjaman, berjumlah $295,77 juta, yang berasal dari penarikan fasilitas pinjaman untuk smelter aluminium KAI. Per akhir FY24, ekuitas naik 45% menjadi $1.502 juta karena kenaikan 51% pada saldo laba menjadi $1.290 juta. Pada FY24, arus kas dari aktivitas operasi naik 77% menjadi $524,15 juta, terutama karena kenaikan penerimaan dari pelanggan Perusahaan mencatat arus kas bersih yang digunakan pada aktivitas investasi sebesar $403,30 juta pada FY24, karena kenaikan signifikan pada pembelian aset tetap atau sebesar $399,77 juta pada FY24, yang terkait dengan proyek-proyek infrastruktur MC dan smelter aluminium KAI. Belanja modal dan arus kas bebas Belanja modal pada FY24 mencapai $405,68 juta, karena konstruksi smelter aluminium KAI dan proyek infrastruktur MC. Arus kas bebas pada FY24 turun 20% menjadi $155,80 juta, yang selaras dengan kenaikan belanja modal. Setelah rampung nanti, proyek peningkatan infrastruktur MC diharapkan akan mendukung peningkatan volume, dan memungkinkan perusahaan untuk memenuhi komitmen volume kepada para pelanggan. Fase pertama smelter aluminium KAI diperkirakan akan mencapai COD pada akhir tahun 2025, yang akan mendiversifikasi pendapatan. Arus kas dari aktivitas pembiayaan Arus kas bersih yang digunakan pada aktivitas pembiayaan pada FY24 naik 12% menjadi $92,28 juta, terutama karena pembayaran pinjaman kepada pihak berelasi sebesar $323,77 juta, bersama penarikan pinjaman bank sebesar $200 juta dan penerimaan atas setoran modal di entitas anak dari pihak non pengendali $31 juta. (end)

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Customer Service
021 – 5093 1888
customerservice@profindo.com