News

HARGA MINYAK TURUN PADA SELASA USAI PERKIRAAN PRODUKSI MINYAK AS

2024-03-13 07:40:10 | category : BIS | company id : COMD

07227530 IQPlus, (13/3) - Harga minyak turun pada hari Selasa (12 Maret), menetap sedikit lebih rendah setelah perkiraan produksi minyak mentah Amerika Serikat yang lebih tinggi dari perkiraan dan data ekonomi yang bearish, namun ketegangan geopolitik yang terus-menerus membatasi penurunan tersebut. Brent berjangka untuk pengiriman Mei turun 29 sen AS menjadi $81,92 per barel. Kontrak minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS bulan April berakhir lebih rendah 37 sen AS pada $77,56. Harga konsumen AS meningkat tajam pada bulan Februari, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS, dan memperkirakan inflasi yang mengganggu sebagian besar disebabkan oleh tingginya biaya bahan bakar dan perumahan. "Ini menunjukkan peningkatan pada bulan kedua," kata Tim Snyder, ekonom di Matador Economics, seraya mencatat bahwa angka tersebut masih sesuai ekspektasi. .Konsensus di pasar mengatakan The Fed tidak akan menurunkan suku bunga hingga Juni," tambahnya. Pada hari Selasa, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertahankan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global yang relatif kuat pada tahun 2024 dan 2025, dan selanjutnya menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini dengan mengatakan masih ada ruang untuk perbaikan. Di sisi penawaran, Badan Informasi Energi AS (EIA) menaikkan perkiraan pertumbuhan produksi minyak dalam negeri pada tahun 2024 sebesar 260.000 barel per hari (bpd) menjadi 13,2 juta barel, dibandingkan perkiraan kenaikan sebelumnya sebesar 170.000 barel per hari. Perkiraan yang meningkat ini mungkin disebabkan oleh asumsi harga minyak yang lebih tinggi, kata analis UBS Giovanni Staunovo. Stok minyak mentah AS turun 5,521 juta barel dalam pekan yang berakhir 8 Maret, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa. Data resmi pemerintah AS akan dirilis pada hari Rabu. Pekan lalu, data ekonomi dari Tiongkok, pembeli minyak terbesar di dunia, menunjukkan melemahnya permintaan bahkan ketika impor minyak mentah meningkat dalam dua bulan pertama tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. "Sentimen permintaan yang bearish dan meningkatnya pasokan non-OPEC memberikan sedikit ruang bagi pasar untuk bersikap bullish terhadap harga minyak saat ini," kata Serena Huang, kepala analisis Apac di Vortexa. (end/Reuters)

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Care Center
021 – 8378 0888
Dealing Room
021 – 8378 0900