2024-03-18 13:36:04 | category : BIS | company id : EKOM
07748866 IQPlus, (18/3) - Kementerian Perdagangan terus berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok bahan kebutuhan pokok (bapok) pada bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri. Beberapa komoditas bapok mengalami fluktuasi harga, namun relatif stabil dan kondusif secara umum. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat meninjau Pasar Modern Transmart di Denpasar, Bali pada Jumat (15/3). Turut mendampingi Wamendag Jerry yaitu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta, Pimpinan Wilayah Bulog Bali Sony Supriyadi, dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali AA Ngurah Agung Agra Putra. "Ketersediaan stok bapok selama Ramadan dan menjelang Idulfitri dipastikan aman. Tidak hanya itu, harga telur ayam yang tadinya sempat di atas Rp40.000/kg, harganya sudah turun menjadi Rp30.000/kg," ungkap Wamendag Jerry. Wamendag Jerry menyatakan, ketersediaan stok bapok yang aman dan terjaga saat ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Perdagangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan dengan seluruh pemangku kepentingan. Kerja sama dan sinergi tersebut akan terus berlanjut agar masyarakat dapat menyambut Idulfitri dengan penuh sukacita. "Kementerian Perdagangan bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan. Sinergi dilakukan dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, Aprindo, dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk memastikan ketersediaan bapok aman. Apabila ketersediaan stok aman, harga pasti akan normal," imbuh Wamendag Jerry. Wamendag Jerry menekankan, Kementerian Perdagangan akan menjalankan langkah-langkah strategis dengan mengintensifkan pemantauan dan sinergi pengawasan pasar, mengoptimalkan intervensi pasar secara masif, serta memastikan ketersediaan stok dan pasokan komoditas pangan. Selain itu, Kementerian Perdagangan juga menjamin kelancaran distribusi pasokan. "Kementerian Perdagangan tidak hanya menunggu laporan. Kami turun langsung ke pasar tradisional, ritel modern, pengecer, pedagang, dan distributor sebagai strategi untuk memastikan rantai pasok berjalan dengan lancar, stok melimpah, dan harga bapok terjangkau bagi masyarakat,"ujar Wamendag. (end)
