News

HARGA MINYAK NAIK TIPIS DITENGAH KEKHAWATIRAN PASOKAN

2024-04-04 07:03:41 | category : BIS | company id : COMD

09425334 IQPlus, (4/4) - Harga minyak menetap di level tertinggi sejak akhir Oktober pada hari Rabu (3 April) karena investor khawatir akan gangguan pasokan akibat memburuknya lanskap geopolitik, meskipun lonjakan persediaan minyak mentah AS meredakan beberapa kekhawatiran tersebut. Brent berjangka naik 43 sen AS, atau 0,5 persen, menjadi menetap di $89,35 per barel, dan kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 28 sen AS, atau 0,3 persen, menjadi $85,43 per barel. Kedua kontrak tersebut naik lebih dari satu dolar AS selama sesi tersebut, namun turun kembali setelah Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan stok minyak mentah meningkat sebesar 3,2 juta barel. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penurunan lebih dari 1,5 juta barel, sejalan dengan data yang dilaporkan oleh American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa. "Laporan EIA menunjukkan arah yang berbeda mengenai minyak mentah dari apa yang dilaporkan API kemarin, sehingga hal ini membantu menghentikan sedikit kenaikan," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho. Indikator teknikal juga menekan harga, menandakan minyak berjangka sudah jenuh beli. “Kami memerlukan sedikit kemunduran untuk mengisi ulang sebelum kembali melesat lebih tinggi. Selain overbought, fundamental pasar juga terus mengarah ke atas,"ujarnya. Brent dan WTI berjangka telah mencapai level tertinggi dalam lima bulan dalam tiga sesi berturut-turut, terangkat oleh kekhawatiran bahwa pasokan minyak akan semakin ketat akibat serangan Ukraina terhadap kilang Rusia dan potensi meluasnya konflik di Timur Tengah. Iran, yang memberikan dukungan bagi milisi Hamas yang memerangi Israel di Jalur Gaza, telah bersumpah akan membalas dendam terhadap Israel atas serangan pada hari Senin yang menewaskan personel militer berpangkat tinggi. Iran adalah produsen terbesar ketiga di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Pasar minyak sedang memikirkan bagaimana memperhitungkan perkembangan ini dan untuk berapa lama, bersamaan dengan data ekonomi yang kuat dari AS dan Tiongkok dan ekspektasi penurunan produksi minyak mentah AS, kata Angie Gildea, pemimpin sektor nasional AS untuk energi, sumber daya alam, dan bahan kimia di KPMG. (end/Reuters)

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Care Center
021 – 8378 0888
Dealing Room
021 – 8378 0900