News

LABA IKAI MEMBAIK DI TAHUN 2023, BERSIAP UNTUK MOMEN TERBAIK

2024-04-04 07:30:47 | category : BIS | company id : IKAI

09426701 IQPlus, (4/4) - PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (Kode Saham Bloomberg: IKAI IJ), telah mengumumkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 (FY23). Dalam tahun fiskal (FY) 2022, perusahaan mengalami Rugi Komprehensif sebesar Rp 36,4 miliar, tetapi pada FY23, perusahaan berhasil membalikkan kinerjanya menjadi Laba Komprehensif sebesar Rp 7,0 miliar. Selain itu, terjadi perubahan signifikan dalam kinerja Laba Sebelum Beban Bunga & Pajak (EBITDA). EBITDA tahun 2023 sedikit menurun dibandingkan dengan tahun 2022, tahun 2022 sebesar 31,05 miliar sedangkan 2023 sebesar 26,65 miliar. Dalam siaran pers (1/4) disebutkan Secara persen gross profit FY23 membaik sebesar 48,57% sedangkan FY22 sebesar 44,71%. Secara operasional IKAI tetap bergerak dengan dua lini bisnis andalannya yaitu bisnis manufaktur dan pemasaran keramik dengan merek dagang Ezenza dan bisnis hospitality (properti hotel), dengan satu hilir platform industri yaitu properti. Bisnis keramik, merupakan pendukung sektor properti residensial, hotel dan perkantoran, sedangkan bisnis properti hotel mendukung properti pariwisata. Keduanya memiliki model pendapatan dan struktur biaya yang berbeda namun bagi IKAI sebagai holding memiliki efek profitabilitas yang saling melengkapi. Hal ini sudah dibuktikan selama 5 tahun terakhir, di mana 2 tahun diantaranya terdampak penuh oleh pandemi, IKAI tetap mencatat pertumbuhan CAGR pendapatan usaha positif sebesar 79,2% dengan rata-rata total gross margin sebesar 48,57%. Peran kedua segmen dalam berkontribusi kepada total pendapatan usaha juga semakin seimbang, segmen hotel yang selepas pandemi di FY22 berkontribusi 34% kepada total pendapatan, di periode FY23, mampu berkontribusi 43% dari total pendapatan usaha. Segmen Manufaktur Keramik: Bersiap Sejalan Dengan Momen di sektor Properti Segmen keramik, mencatatkan pertumbuhan CAGR pendapatan 91,86% selama 5 tahun terakhir, dengan rerata gross margin sebesar 24%. Bisnis ini sedang menunggu momen terbaiknya di sektor properti yang terdampak pandemi dan masih dalam masa pemulihan hingga saat ini. Pendapatan usaha segmen keramik pada FY23 tercatat Rp 118,9 miliar, mengalami penurunan dari Rp 151,5 miliar di FY22. Kenaikan harga gas industri, kenaikan upah tenaga kerja sesuai UMK dan kenaikan tarif listrik industri berpengaruh besar terhadap struktur biaya. Survey industri juga mengindikasikan terjadinya perubahan perilaku investasi dan juga pola konsumsi. Masyarakat masih dalam posisi wait & see untuk kembali berinvestasi di sektor properti, baik residensial, apartemen, maupun perkantoran. Ditambah, persaingan harga ketat karena maraknya pasokan keramik luar negeri berkualitas sama dengan harga sangat bersaing di pasar. Dengan karakteristik segmen manufaktur yang gross margin-nya memang tidak sebesar segmen layanan jasa, segmen ini bertumpu pada skala. Dengan skala yang mumpuni, brand recognition yang kuat, dan penguasaan saluran distribusi di outlet modern dan pasar ekspor, Homogenous Tile Essenza dapat bersaing di pasar lokal maupun internasional. Apabila sektor properti bergerak naik, dengan strategi pemasaran yang tepat, segmen ini akan langsung terkerek naik. Strategi pengelolaan mutu dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi berkelanjutan menjadi kuncinya. Segmen Hospitality: Fokus Pada Customer Experience dengan konsep hotel menarik Sebaliknya, segmen hospitality/properti hotel, mencatatkan pertumbuhan CAGR pendapatan sebesar 5,05% selama 5 tahun terakhir dengan rerata gross margin lebih tinggi yaitu 81,64%. Segmen hotel menjadi jangkar pendukung sektor pariwisata, yang setelah pandemi kembali menjadi primadona. Di FY23, segmen ini mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 89,5 miliar, meningkat 17% dari Rp 76,47 miliar di FY22, dengan gross margin sebesar 82%. Segmen hotel berhasil menopang IKAI selepas pandemi dengan rerata pertumbuhan 25,94% selama 3 tahun terakhir, setelah terdampak pandemi di tahun 2020. Portofolio tiga hotel, yakni Hotel Swissbel Bogor, Hotel Swissbel-Inn Medan, dan Hotel Saka, cepat menjadi acuan wisatawan karena berlokasi strategis di kawasan wisata. Dengan model bisnis MICE (Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions) dan FIT (Free and Independent Traveller), yang berfokus pada customer experience, segmen ini menjadi penyeimbang segmen keramik yang menarik. Profitabilitas FY23: Rasio Profitabilitas Membaik, Sejalan Dengan Efisiensi Operasional dan Efek Positif Restrukturisasi Perbankan. Secara keseluruhan, profitabilitas IKAI mengalami perbaikan. Di sisi top-line, Margin Kotor, meningkat dari 44,71% di FY22 menjadi 48,57% di FY23. Di sisi bottom-line, berbalik arah menjadi positif dari negatif 14,9% menjadi 8,4%. Sedangkan Margin Laba Bersih meningkat dari negatif 15% menjadi 3%. Selain dari efisiensi operasional di semua lini operasi yang berhasil efektif dilakukan, perbaikan margin ini juga dipengaruhi oleh hasil restrukturisasi fasilitas hutang bank yang mempengaruhi beberapa pos dalam laba/rugi IKAI. Adanya penghasilan lain-lain dari hasil laba restrukturisasi utang bank, penghapusan akrual bunga bank dan penghapusan utang PKPU, membuat Laba tahun berjalan FY23 sebesar 6,75 miliar dibandingkan dengan posisi FY22 dengan rugi tahun berjalan sebesar 35,29 miliar. Laba Komprehensif FY23 menjadi sebesar 6,98 miliar berbanding FY22 Rugi Komprehensif sebesar 36,44 miliar. Posisi Keuangan FY23: Dipertahankan Tetap Solid Disertai Relaksasi Likuiditas Dari sisi Posisi Keuangan, Total Asset IKAI per posisi FY23 tercatat sebesar Rp 1,184 Triliun, turun 2,3% dari FY22 karena turunnya saldo piutang usaha pada pihak ketiga sebesar 17,46% sejalan dengan efektifitas pengelolaan tagihan, dan turunnya nilai buku aktiva tetap sebesar 3%, karena akumulasi penyusutan normal. Total Liabilitas per posisi FY23, tercatat sebesar Rp 430,1 miliar, turun 7% sejalan dengan keberhasilan restrukturisasi kredit perbankan yang membuat relaksasi bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo di tahun ini dan penyesuaian jumlah hutang bank jangka panjang, sejalan dengan perubahan dan keringanan beberapa term perjanjian fasilitas yang direstrukturisasi. Hal di atas membuat Rasio Likuiditas tahun 2023 jauh lebih baik 0,47x dibandingkan tahun 2022 yaitu 0,35x. IKAI KE DEPAN: Memperbaiki Diri dan Bertumbuh Berkelanjutan Dalam kacamata bisnis, model bisnis IKAI menarik, karena mempertahankan segmen bisnis di dua industri yang berbeda; tetap mempunyai irisan, tetapi dengan model pendapatan, struktur biaya dan pola investasi yang berbeda. Bila dikelola dengan baik, melalui penerapan manajemen risiko yang efektif, akan menghasilkan sinergi saling topang di tengah dinamika lingkungan bisnis yang terus berubah. Hal ini sejalan dengan fokus bisnis IKAI untuk investasi berkelanjutan (Sustainable Investment), dan penciptaan nilai bagi pemegang saham (Creating Shareholders Value). Di dalam keterangannya, Direktur Utama IKAI, Teuku Yohas Raffli, memaparkan bahwa pertumbuhan bisnis IKAI ke depan akan bertumpu kepada efektifitas model bisnis yang saling topang, fokus pada customer dan bersaing dengan sehat disertai manajemen risiko yang efektif. Lebih lanjut, Yohas mengatakan bahwa IKAI sebagai holding terus mendorong segmen bisnisnya untuk berkembang, kreatif dan mandiri dengan filosofi IKAI way, yaitu Teamwork, Integritas, Akuntabilitas, Kebinekaan dan Keunggulan. Persaingan sehat terjadi dengan sendirinya karena memang tidak ada saling kanibal dan bahkan harus bekerjasama untuk mencapai total efisiensi. Terbukti ketika awal pandemi, saat sektor pariwisata stagnan, segmen bisnis keramik menjadi penyelamat IKAI karena mampu bertahan sejalan dengan pengenalan merek yang tinggi. Namun pasca pandemi, justru segmen bisnis hotel mampu berkontribusi seimbang, di tengah kondisi segmen keramik yang terimbas kenaikan biaya produksi secara umum di industrinya. Diakuinya, IKAI perlu terus berbenah diri, pasca kondisi pandemi, tetapi ia yakin bahwa ke depan IKAI akan tumbuh dengan sehat, baik secara organik dan tidak menutup kemungkinan, bila ada kesempatan, bertumbuh secara inorganik. Demikian disampaikan Yohas, dalam keterangannya. (end)

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Care Center
021 – 8378 0888
Dealing Room
021 – 8378 0900