News

INDEF: PERLU ADA STUDI SOSIOLOGI OPTIMALKAN POTENSI EKONOMI SYARIAH

2024-04-05 10:47:16 | category : BIS | company id : EKOM

09538757 IQPlus, (5/4) - Direktur Riset INDEF Berly Martawardaya mengatakan bahwa studi sosiologi dan antropologi terkait keuangan syariah perlu ditingkatkan untuk melihat perilaku konsumen dan segmentasi pasar dengan lebih baik demi mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi syariah. Dalam diskusi daring yang digelar INDEF, Kamis, ia mengatakan bahwa terdapat perbedaan pendekatan dalam pemasaran produk-produk keuangan syariah kepada beberapa kelompok masyarakat di Indonesia, yang oleh antropolog Amerika Serikat Clifford Geertz diklasifikasikan menjadi kelompok santri, abangan, dan priayi. "Di Indonesia kita klasifikasi utamanya tidak berdasarkan etnis dan agama, tapi spektrum, namanya nasionalis dan islamis. Jadi kalau titelnya (nama banknya) sangat Islamis itu produk-produknya juga ya mudharabah, musyarakah, murabahah, semacam itu,"ujar Berly Martawardaya. Menurutnya, dahulu kelompok priayi dan abangan tidak familier dan kurang nyaman menggunakan produk-produk dengan jenama berbahasa Arab sehingga bank syariah pertama yang muncul di Indonesia pun memilih untuk menggunakan nama berbahasa Arab yang sudah akrab di telinga masyarakat. Ia juga menemukan bahwa sebagian besar bank yang masuk dalam Best Islamic Financial Institution menurut media keuangan asal Inggris, The Banker, tidak menggunakan nama-nama Islami maupun istilah "syariah". (end/ant)

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Care Center
021 – 8378 0888
Dealing Room
021 – 8378 0900