2024-05-03 09:17:28 | category : BIS | company id : INEW
12333335 IQPlus, (3/5) - Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) meningkatkan prospeknya dengan menyebutkan perekonomian global tumbuh lebih cepat dari perkiraan beberapa bulan lalu berkat ketahanan aktivitas AS. Sedangkan inflasi menyatu lebih cepat dari perkiraan dengan target bank sentral. "Perekonomian global akan mempertahankan tingkat pertumbuhan 3,1 persen seperti yang terjadi pada tahun lalu dan sedikit meningkat menjadi 3,2 persen pada tahun depan," kata OECD, dikutip dari The Business Times, Jumat, 3 Mei 2024. OECD meningkatkan perkiraan pertumbuhan sebesar 2,9 persen pada Februari tahun ini dan tiga persen pada 2025. "Penurunan inflasi yang lebih cepat dari perkiraan membuka peluang bagi bank sentral utama untuk memulai penurunan suku bunga pada paruh kedua tahun ini sekaligus meningkatkan pendapatan konsumen," kata OECD dalam Economic Outlook terbarunya. Namun, kecepatan pemulihan sangat berbeda, OECD memperingatkan, dengan mengatakan kelesuan yang berkepanjangan di Eropa dan Jepang diimbangi oleh Amerika Serikat, yang perkiraan pertumbuhannya dinaikkan menjadi 2,6 persen tahun ini dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,1 persen. Tahun depan, pertumbuhan AS diramal melambat menjadi 1,8 persen, naik sedikit dari 1,7 persen pada Februari. Didorong oleh stimulus fiskal, perekonomian Tiongkok juga diperkirakan tumbuh lebih cepat dari perkiraan dengan perkiraan pertumbuhannya 4,9 persen pada 2024 dan 4,5 persen pada 2025, naik dari masing-masing 4,7 persen dan 4,2 persen pada Februari. Meskipun pelemahan di Jerman akan terus membebani zona euro secara lebih luas, namun pertumbuhan blok tersebut diproyeksikan meningkat dari 0,7 persen tahun ini menjadi 1,5 persen tahun depan karena inflasi yang lebih rendah meningkatkan daya beli rumah tangga dan membuka jalan bagi penurunan suku bunga. Perkiraan Inggris adalah salah satu dari sedikit perkiraan yang diturunkan peringkatnya karena OECD kini memperkirakan hanya 0,4 persen tahun ini dibandingkan dengan 0,7 persen sebelumnya. Sementara itu, di Jepang, peningkatan pendapatan, kebijakan moneter yang longgar, dan pemotongan pajak sementara akan membantu mempercepat laju pertumbuhan Jepang dari 0,5 persen pada 2024 menjadi 1,1 persen pada 2025, dibandingkan dengan perkiraan sebesar 1 persen pada kedua tahun sebelumnya, kata OECD. (end/ba)
