News

FOKUS KE ENERGI, PRESIDEN PRANCIS MULAI LAWATAN KE ASIA TENGGARA

2025-05-26 09:12:26 | category : BIS | company id : INEW

14533069 IQPlus, (26/5) - Presiden Prancis Emmanuel Macron diperkirakan akan fokus pada energi, transportasi, dan infrastruktur selama kunjungan kenegaraannya ke Vietnam, perhentian pertama dalam lawatannya di Asia Tenggara saat ia berupaya memperkuat aliansi di kawasan tersebut. Macron akan mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin tinggi Vietnam di Hanoi pada hari Senin (26 Mei). Kesepakatan mengenai proyek jaringan listrik antara Badan Pembangunan Prancis dan Perusahaan Transmisi Tenaga Listrik Nasional Vietnam akan menjadi salah satu kesepakatan yang dicapai selama kunjungannya, menurut media pemerintah. Dari Vietnam, Macron akan berupaya meningkatkan hubungan bilateral di Indonesia sebelum berangkat ke Singapura untuk berbicara di pertemuan puncak pertahanan tahunan Dialog Shangri-La pada hari Jumat. Ketiga negara tersebut menggambarkan eratnya hubungan yang telah dibangun Prancis di "semua sektor, termasuk energi, transportasi, dan pertahanan", kata kantor presiden di Istana Elysee dalam sebuah pengarahan. Kunjungan ini menyusul perjalanan serupa yang dilakukan oleh pemimpin Tiongkok, Spanyol, Jepang, dan negara-negara lain, saat Asia Tenggara menjadi pusat perhatian di tengah ketidakpastian seputar rantai pasokan dan perdagangan global. Vietnam dan Prancis meningkatkan hubungan menjadi kemitraan strategis komprehensif selama kunjungan Sekretaris Jenderal Partai Komunis To Lam ke Paris. Selama perjalanan di bulan Oktober itu, kedua pemimpin membahas peningkatan kerja sama keamanan dan pertahanan serta bekerja lebih erat di berbagai bidang seperti kedirgantaraan, infrastruktur transportasi, dan energi terbarukan. Saat Eropa mengkalibrasi prioritasnya di tengah ketidakpastian tarif AS, Macron mengatakan Prancis bertujuan untuk memperdalam hubungan ekonomi dengan negara adikuasa regional China, setelah panggilan telepon dengan Presiden Xi Jinping pada hari Kamis. "Investasi Tiongkok diterima di Prancis,. kata Macron. .Namun, perusahaan-perusahaan kita harus mendapatkan keuntungan dari persaingan yang adil di kedua negara kita," katanya. Selain kesepakatan bisnis, Macron telah didesak untuk mengangkat isu hak asasi manusia saat berada di Vietnam dan menekan pembebasan puluhan aktivis masyarakat sipil. "Tindakan keras yang dilakukan pemerintah Vietnam terhadap kebebasan berbicara dan berkumpul adalah kebalikan dari apa yang dijanjikannya kepada Prancis dan Uni Eropa,. kata Benedicte Jeannerod, direktur Human Rights Watch Prancis. .Pihak berwenang telah memenjarakan semakin banyak pendukung dan pembangkang demokrasi dan menolak reformasi," ungkapnya. Macron juga akan mengunjungi Universitas Sains dan Teknologi di Hanoi pada hari Selasa, di mana ia akan menyampaikan pidato tentang masa depan hubungan Prancis dengan Vietnam. (end/Bloomberg)

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Customer Service
021 – 5093 1888
customerservice@profindo.com