2025-05-26 10:23:34 | category : BIS | company id : INEW
14537181 IQPlus, (26/5) - Jepang bermaksud memangkas drastis harga stok beras menjadi 2.000 yen per 5 kg dan mempercepat penyediaan beras di rak-rak toko karena konsumen menderita mahalnya biaya harga bahan pokok, kata kementerian pertanian pada hari Senin. Melonjaknya harga beras, yang sebagian disebabkan oleh kerusakan tanaman akibat suhu panas ekstrem dan meningkatnya permintaan dari sektor pariwisata, merupakan masalah serius bagi pemerintahan Perdana Menteri Shigeru Ishiba karena tingkat penerimaan publiknya tertahan di sekitar rekor terendah menjelang pemilihan majelis tinggi pada bulan Juli. Pemerintah akan menjual 300.000 metrik ton beras stok melalui kontrak diskresioner kepada pengecer, kata kementerian pertanian, setelah Menteri Pertanian baru Shinjiro Koizumi berjanji minggu lalu untuk segera memindahkan beras ke gudang. Untuk membantu menurunkan harga, pemerintah juga akan menanggung biaya transportasi sehingga beras yang menumpuk akan berada di rak eceran pada awal Juni dengan harga sekitar 2.000 yen, yang berarti sekitar setengah dari harga beras rata-rata di supermarket. Jepang akan mempertimbangkan untuk menjual beras yang ditimbun ke luar pengecer, tergantung pada situasinya. Pada hari Jumat, Koizumi bertemu dengan CEO Rakuten Group Hiroshi Mikitani, yang mengatakan raksasa ritel daring itu siap mendukung upaya pemerintah. Kebijakan penimbunan pemerintah mengharuskan pemerintah untuk membeli dalam jumlah yang sama yang akan dirilis di kemudian hari, tetapi negara memutuskan untuk tidak membeli kembali karena sistem pembelian kembali dapat membuat harga tetap tinggi. Pada bulan Maret, pemerintah melepaskan stok beras melalui dua lelang sebesar 210.000 metrik ton untuk meredakan lonjakan harga beras. Tetapi hanya sekitar 7,0 persen yang mencapai pengecer hingga akhir April karena sistem distribusinya berlapis-lapis dan memakan waktu. (end/Reuters)