2025-06-05 14:08:19 | category : BIS | company id : EKOM
15550732 IQPlus, (5/6) - Pemerintah menargetkan terciptanya lebih dari 6,2 juta lapangan pekerjaan di sektor energi hingga tahun 2030. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, yang menekankan dominasi sektor Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi (KEBTKE) dalam menciptakan jenis pekerjaan terbanyak di masa mendatang. Menyikapi tantangan tersebut, PT PLN (Persero) menyatakan siap sepenuhnya mendukung agenda Pemerintah dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul untuk menyukseskan transisi energi serta mewujudkan kemandirian energi nasional. "Ada tiga pekerjaan besar di Kementerian ESDM. Yang pertama adalah bagaimana kita menaikkan lifting, yang kedua adalah bagaimana kita membangun hilirisasi di semua sektor, dan yang ketiga adalah transisi energi dan ini kita membutuhkan lapangan pekerjaan kurang lebih sekitar 6,2 juta sampai dengan 2030," ujar Bahlil dalam sambutannya pada Human Capital Summit 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Selasa (3/6). Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa jutaan lapangan kerja tersebut tersebar dalam 3.764 jenis pekerjaan, dengan 79% atau sebanyak 3.277 jenis didominasi oleh sektor KEBTKE. "Dari mana itu jenis pekerjaan? 79% itu di sektor Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, 14% di sektor migas, 7% di sektor geologi mineral dan batubara. Jadi paling banyak di sana," jelasnya. Melihat besarnya peluang tersebut, Bahlil mendorong sinergi lintas sektor guna mencetak tenaga kerja berkualitas yang mampu menopang pertumbuhan ekonomi dan kemandirian energi, sesuai dengan arah pembangunan nasional yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto. "Jadi ini harus betul-betul kita mampu beradaptasi dengan lapangan pekerjaan. Indonesia akan menuju negara yang lebih baik seperti apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden Prabowo untuk kita mandiri energi dan berdiri di kaki sendiri,. tegasnya. (end)