2025-06-10 14:56:16 | category : BIS | company id : INEW
16053661 IQPlus, (10/6)- Bursa saham Australia mencatat rekor penutupan pada hari Selasa (10 Jun), dengan saham perbankan dan energi memimpin penguatan, karena optimisme baru atas negosiasi perdagangan AS-Tiongkok meningkatkan kepercayaan investor dan memicu reli pasar yang luas. Indeks S&P/ASX 200 naik 0,8 persen menjadi 8.587,20 poin, tertinggi pada penutupan perdagangan. Indeks acuan ditutup pada hari Senin karena hari libur umum. Pembicaraan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia telah memasuki hari kedua di London saat para pejabat berupaya meredakan ketegangan yang telah meningkat dari tarif balasan hingga pembatasan tanah jarang, yang menimbulkan ancaman bagi rantai pasokan global. Investor lokal mencermati pembicaraan tersebut, berharap bahwa hasil positif akan memacu aktivitas ekonomi di pasar ekspor terbesar Australia, China, dan mencerahkan prospek domestik. Saham-saham keuangan kelas berat memimpin kenaikan di bursa saham Sydney, naik 1,1 persen ke rekor tertinggi. Empat bank besar di negara itu naik antara 0,9 persen dan 1,5 persen. "Meskipun ada beberapa kepastian mengenai kemajuan pembicaraan perdagangan, investor terus memperkuat portofolio mereka dengan keamanan bank-bank Australia, yang kemungkinan menjadi pendorong reli sektor keuangan hari ini," kata Grady Wulff, analis pasar di Bell Direct. Saham energi mengikuti harga minyak yang lebih tinggi untuk mendukung reli, naik 0,9 persen ke level tertinggi sejak 5 Maret, sementara investor mengamati pembicaraan AS-Tiongkok untuk tanda-tanda meredanya ketegangan perdagangan dan permintaan bahan bakar yang lebih kuat. Saham utama sektor ini, Woodside Energy, naik 0,7 persen, sementara pesaingnya yang lebih kecil, Santos, naik lebih dari 1 persen. Secara terpisah, saham penambang Uranium dan lithium melonjak, dimana Boss Energy dan Deep Yellow masing-masing naik sekitar 2 persen dan Pilbara Minerals dan Mineral Resources keduanya melonjak lebih dari 5 persen. Saham uranium masih memanfaatkan momentum yang dipicu oleh kesepakatan terbaru Meta untuk mendukung operasi AI-nya dengan energi nuklir, sementara penambang litium menguat karena kenaikan harga komoditas, kata Wulff. Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,2 persen dan ditutup pada level 12.564,42 poin. (end/Reuters)