2025-06-10 16:11:01 | category : BIS | company id : MINE
16058089 IQPlus, (10/6) - PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE), perusahaan jasa penunjang pertambangan, menyampaikan fokus penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) tahun ini akan diarahkan pada belanja modal (capital expenditure/Capex) untuk pengadaan alat berat serta operasional Perseroan. Direktur Utama MINE Ivo Wangarry menjelaskan bahwa sekitar 48 persen dari total dana hasil IPO, atau setara Rp63,21 miliar, memang telah dialokasikan khusus untuk pembelian alat berat baru. Langkah ini dipandang krusial dalam memperkuat infrastruktur operasional, khususnya untuk mendukung proyek PT Weda Bay Nickel yang menjadi salah satu fokus utama ke depan. "Selain (pembelian) alat berat, kita kebanyakan penggunaan dana dari IPO itu untuk working capital kita. Selain dari itu masih dalam perhitungan lagi tergantung kesiapan dari operasional kami," ujar Ivo dalam konferensi pers Paparan Publik (Public Expose) Tahunan MINE di Jakarta, Selasa. Berdasarkan prospektus Perseroan, MINE telah menerima penawaran resmi dari dua penyedia alat berat ternama, yakni PT United Tractors Tbk dan PT Sany Perkasa. Selain belanja alat berat, sekitar 11 persen dana IPO atau Rp14 miliar digunakan untuk pembelian aset tetap berupa tanah dan bangunan dari Komisaris Utama sekaligus Pemegang Saham Pengendali Perseroan, Sinjo Jefry Sumendap. Sisa dana lainnya dialokasikan sebagai modal kerja guna menunjang kegiatan operasional Perseroan. Adapun dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp306,5 miliar untuk disisihkan sebagai dana cadangan dan laba ditahan. Dari total dana bersih hasil penawaran umum perdana saham (IPO) sebesar Rp129,6 miliar setelah dikurangi biaya emisi, Perseroan telah merealisasikan penggunaan dana sebesar Rp14 miliar untuk pembelian aset tetap berupa tanah dan bangunan. Adapun sisa dana sebesar Rp115,6 miliar saat ini ditempatkan dalam bentuk giro di Bank Mandiri sebagai langkah strategis untuk menjaga likuiditas dan fleksibilitas finansial dalam mendukung rencana ekspansi jangka menengah hingga panjang. "Pengelolaan dana IPO kami fokuskan pada penguatan fundamental jangka panjang. Investasi aset tetap dan penempatan dana yang prudent adalah langkah awal kami dalam membangun struktur modal yang kokoh," ungkap Ivo. (end/ant)