2025-06-10 16:14:13 | category : BIS | company id : INEW
16058286 IQPlus, (10/6) - Imbal hasil obligasi pemerintah AS merosot pada hari Selasa karena pejabat AS dan Tiongkok melanjutkan negosiasi perdagangan di London untuk hari kedua. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun turun hampir 3 basis poin menjadi 4,456% pada pukul 3.30 pagi ET. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 2 tahun turun sekitar satu basis poin menjadi 3,993%. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 30 tahun turun 3 basis poin menjadi 4,921%. Satu basis poin sama dengan 0,01%. Imbal hasil dan harga bergerak secara terbalik di pasar obligasi. Negosiasi perdagangan AS-Tiongkok di London dilanjutkan pada hari Selasa, berdasarkan panggilan telepon terbaru antara Presiden AS Donald Trump dan mitranya dari Tiongkok Xi Jinping. Pada hari Senin, Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer mengadakan pembicaraan dengan pejabat Tiongkok. Kedua belah pihak telah mengintensifkan upaya diplomatik setelah berminggu-minggu meningkatnya ketegangan perdagangan dan ketidakpastian yang dipicu oleh tarif impor Trump yang luas terhadap Tiongkok dan mitra dagang utama lainnya pada bulan April. "Sementara kami menunggu berita konkret, perlu diingat bahwa pasar telah terbiasa dengan banyaknya perubahan dalam beberapa minggu terakhir," kata analis Deutsche Bank, mengacu pada bagaimana tarif AS yang dikenakan terhadap Tiongkok naik hingga 145%, sebelum dipotong menjadi 30%, di antara contoh-contoh pembalikan kebijakan lainnya. "Sudah ada beberapa perubahan dan belokan, dan pasar sudah cukup terbiasa dengan ketidakpastian ini sekarang," tulis dalam sebuah catatan yang diterbitkan pada hari Selasa. Deflasi di Tiongkok juga memberi tekanan pada pemerintah Tiongkok untuk merundingkan kesepakatan dagang dengan Trump yang menguntungkan kedua negara, kata Ed Yardeni, presiden Yardeni Research. Harga konsumen Tiongkok turun selama empat bulan berturut-turut pada bulan Mei, dengan CPI turun 0,1% dari tahun sebelumnya, data dari Biro Statistik Nasional menunjukkan pada hari Senin. (end/CNBC)