News

HARGA MINYAK MENTAH NAIK 3% USAI SERANGAN ISRAEL

2025-06-16 07:32:23 | category : BIS | company id : COMD

16627047 IQPlus, (16/6) - Harga minyak mentah berjangka melonjak lebih dari 3% pada hari Minggu setelah Israel menyerang dua fasilitas gas alam di Iran, meningkatkan kekhawatiran bahwa perang akan meluas ke infrastruktur energi dan mengganggu pasokan di wilayah tersebut. Minyak mentah AS naik $2,72, atau 3,7%, menjadi $75,67 per barel. Patokan global Brent naik $3,67, atau 4,94%, menjadi $77,90 per barel. Kendaraan udara nirawak Israel menyerang ladang gas South Pars di Iran selatan pada hari Sabtu, menurut laporan media pemerintah Iran. Serangan itu menghantam dua fasilitas pemrosesan gas alam, menurut media pemerintah. Tidak jelas berapa banyak kerusakan yang terjadi pada fasilitas tersebut. South Pars adalah salah satu ladang gas alam terbesar di dunia. Israel juga menyerang depot minyak utama di dekat Teheran, sumber mengatakan kepada The Jerusalem Post. Sementara itu, rudal Iran merusak kilang minyak utama di Haifa, menurut The Times of Israel. Harga minyak ditutup naik lebih dari 7% pada hari Jumat, setelah Israel melancarkan gelombang serangan udara terhadap program rudal balistik dan nuklir Iran serta pimpinan militer seniornya. Itu adalah pergerakan satu hari terbesar untuk pasar minyak sejak Maret 2022 setelah Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina. Minyak mentah AS melonjak 13% secara total minggu lalu. Perang telah memasuki hari ketiga dengan sedikit tanda bahwa Israel atau Iran akan mundur, karena mereka saling melepaskan tembakan rudal sepanjang akhir pekan. Iran sedang mempertimbangkan untuk menutup Selat Hormuz, kata seorang komandan senior pada hari Sabtu. Sekitar seperlima dari minyak dunia diangkut melalui selat itu dalam perjalanannya ke pasar global, menurut Goldman Sachs. Penutupan selat itu dapat mendorong harga minyak di atas $100 per barel, menurut Goldman. Namun, beberapa analis skeptis Iran memiliki kemampuan untuk menutup selat itu. "Saya mendengar penilaian bahwa akan sangat sulit bagi Iran untuk menutup Selat Hormuz, mengingat keberadaan Armada Kelima AS di Bahrain," kata Helima Croft, kepala strategi komoditas global di RBC Capital Markets, kepada "Squawk Box" CNBC pada hari Jumat. (end/CNBC)

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Customer Service
021 – 5093 1888
customerservice@profindo.com