2025-06-20 09:53:33 | category : BIS | company id : STTP
17035506 IQPlus, (20/6) - Tahun ini PT Siantar Top Tbk (STTP) akan belanja modal (Capex) sebesar Rp 200 miliar. Hal ini digunakan untuk memperkuat strategi bisnis dalam mengejar pertumbuhan penjualan double digit. Armin, Direktur Utama PT Siantar Top Tbk menjelaskan, pasar mamin tahun ini memang cukup menantang baik di pasar domestik maupun ekspor. Di dalam negeri daya beli mengalami penurunan akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi. Sedangkan di pasar ekspor, kondisi geo-politik yang semakin memanas cukup berimbas. Namun begitu, pihaknya tetap optimis akan mampu mencapai target pertumbuhan double digit tahun ini. Untuk itu berbagai strategi bisnis akan dilakukan diantaranya merilis beberap varian produk baru dan memperlus pasar ekspor. "Kami akan kembali mengeluarkan beberapa varian produk baru baik biskuit, snack maupun creckers. Hal ini untuk menarik market ditengah menurunnya daya beli masyarakat,. kata Armin usai RUPST, Kamis (19/6). Untuk mendukung rencana tersebut, pihaknya akan belanja modal (Capex) sebesar Rp 200 miliar. Dana tersebut diambilkan dari kas internal. Sekitar Rp 150 miliar akan digunakan untuk pengembangan bisnis anak usahanya. Dan sisanya Rp 50 miliar untuk memperkuat operasional dan penambahan kaasitas produksi. "Karena itu, tahun ini kami tidak bagikan deviden. Laba ditahan untuk memperkuat modal kerja dan operasional perseroan," tambahnya. Rencananya tahun ini ada 5-6 varian produk baru yang akan segera dirilis baik untuk pasar domestic maupun ekspor. Saat ini pihaknya masih mencari momentum yang tepat untuk merilisnya. Karena saat ini kondisinya masih kurang bagus. Suwanto, Direktur STTP menambahkan, selain pasar domestic, pasar ekspor juga akan terus diperkuat. Karena potensinya masih terbuka dan bisa berkembang terus. Saat ini perseroan fokus ekspor di beberapa negara Asia diantaranya Korea Selatan, China, Taiwan, dan Timur Tengah, selain juga Kanada. Untuk kawasan Timur Tengah pihaknya akan terus memperluas. "Kawasan Timur Tengah masih cukup bagus untuk dikembangkan. Rencananya kami akan masuk ke Oman dan beberapa negara lainya. Kami juga akan masuk ke Amerika," ujarnya Pada tahun 2024, penjualan mencapai Rp 4,96 triliun naik tipis 4,20 persen dimana kontribusi pasar lokal sebesar Rp 4,05 triliun ( 81,81 persen) dan pasar ekspor Rp 902,14 miliar (18,19 persen). Sementara laba bersih perseroan tahun 2024 tercapai Rp 1,31 triliun, meningkat 43,22% dibandingkan laba bersih tahun 2023 yang sebesar Rp 917,69 miliar. "Kami optimis tahun ini bisa tumbuh double digit meskipun pasar penuh dengan berbagai tantangan," ujar Armin. (end/ahd)
