2024-06-28 07:26:14 | category : BIS | company id : BACA
17926644 IQPlus, (28/6) - PT Bank Capital Indonesia Tbk (IDX:BACA) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis, 27 Juni 2024. Adapun salah satu agenda yang telah disetujui adalah penggunaan laba bersih yang berhasil dihimpun oleh perseroan di sepanjang tahun 2023. Dari sisi profitabilitas, pada tahun 2023 Bank Capital berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp101,77 miliar atau lebih tinggi dibandingkan dengan perolehan laba bersih perseroan pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp32,13 miliar. Hal tersebut diantaranya didukung pertumbuhan kredit sebesar 144,80% menjadi Rp7,05 triliun pada 2023, dibandingkan dengan realisasi kredit pada tahun 2022 yang sebesar Rp2,88 triliun. "Dalam RUPST kali ini, Bank Capital telah menyepakati tidak adanya pembagian dividen untuk tahun buku 2023. Adapun laba bersih perseroan akan digunakan untuk memperkuat modal perusahaan," kata Direktur Utama Bank Capital Kurniawan Halim saat public expose seusai RUPST, di Jakarta, Kamis. Kedepan, menurut Kurniawan, Perseroan tetap optimis menghadapi berbagai tantangan dengan memadukan layanan perbankan digital, ketahanan finansial, serta kualitas tata Kelola yang baik dan berkelanjutan guna memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan serta menciptakan masa depan yang benilai dan berdaya tahan. "Kami akan terus memberikan kinerja terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan dan pemegang saham, dan Bank Capital berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan perolehan laba ersih pada level yang optimal," tegasnya. Selain itu, Kurniawan menambahkan, Bank Capital bakal terus fokus meningkatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan pada tahun ini. Perseroan masih akan focus pada penyaluran kredit-kredit yang bersifat produktif yang dapat memberikan nilai lebih bagi perseroan untuk menunjang pendapatan selain dari fee base income. "Terkait penyaluran redit pada tahun ini, pensiunan masih adi salah satu jadi backbone-nya kita pada tahun ini. Selain itu, kami juga tetap berfokus pada dana-dana murah yang berasal dari nasabah ritel," pungkasnya. (end)
