2024-07-01 09:24:06 | category : BIS | company id : INEW
18233758 IQPlus, (1/7) - Aktivitas pabrik di Tiongkok mengalami kontraksi selama dua bulan berturut-turut pada Juni. Kondisi itu menandakan pelemahan di bidang yang menjadi taruhan Beijing untuk menggerakkan perekonomian. Indeks manajer pembelian manufaktur resmi berada di 49,5, Biro Statistik Nasional mengatakan. Angka tersebut sama dengan angka pada Mei, dan sejalan dengan prediksi para ekonom dalam survei Bloomberg. Angka apapun di atas 50 menunjukkan perluasan. Mengutip The Business Times, Senin, 1 Juli 2024, sub-indeks pesanan baru di pabrik turun tipis ke 49,5 karena melemahnya permintaan, sementara ukuran pesanan ekspor baru tidak berubah di 48,3. Sedangkan ukuran aktivitas non-manufaktur di bidang konstruksi dan jasa turun menjadi 50,5, kata kantor statistik. Bandingkan dengan perkiraan sebesar 51, dan perkiraan di Mei sebesar 51,1. Sedangkan perekonomian Tiongkok menunjukkan kinerja yang tidak merata pada tahun ini, dengan sektor manufaktur yang terkadang menjadi titik terang, sementara konsumsi terbebani oleh krisis real estate yang berkepanjangan. Kontraksi yang terus berlanjut di sektor pabrik menimbulkan ancaman terhadap target pertumbuhan ekonomi negara yang sebesar lima persen pada tahun ini. Dalam pernyataan yang menyertai data tersebut, Analis NBS Zhao Qinghe memperingatkan fondasi untuk pemulihan dan perbaikan berkelanjutan masih perlu dikonsolidasikan. Ketegangan perdagangan telah menambah tantangan. Amerika Serikat dan Uni Eropa .dua pasar ekspor terbesar Tiongkok. telah memberikan peringatan atas lonjakan harga ekspor Tiongkok yang murah, yang menurut mereka didukung secara tidak adil oleh subsidi besar-besaran yang diberikan oleh Beijing. Keduanya mengancam akan mengenakan tarif pada ekspor mobil listrik Tiongkok, serta sektor-sektor lain di mana Beijing unggul dalam hal harga. (end/ba)
