2024-07-04 11:56:24 | category : BIS | company id : INEW
18542911 IQPlus, (4/7) - Produsen mobil Jepang Nissan Motor dan Honda Motor sedang mempertimbangkan untuk menggunakan perangkat lunak otomotif standar dan bekerja sama dalam pengisian kendaraan listrik (EV), kata surat kabar Nikkei pada Kamis, sebuah langkah yang dapat mengurangi biaya mereka. Nissan dan Honda mengatakan pada bulan Maret bahwa mereka sedang mempertimbangkan kemitraan strategis dalam memproduksi komponen kendaraan listrik untuk mendapatkan pijakan yang lebih besar di pasar global untuk mobil bertenaga baterai, yang diperkirakan akan tumbuh di tahun-tahun mendatang. Produsen mobil terbesar ketiga dan kedua di Jepang berupaya untuk bersama-sama mengembangkan sistem operasi yang mengendalikan mobil dalam upaya menurunkan biaya, menurut Nikkei, yang tidak menyebutkan dari mana mereka mendapatkan informasi tersebut. Nissan dan Honda juga dapat bekerja sama untuk meningkatkan infrastruktur pengisian daya guna meningkatkan daya saing mereka di kendaraan listrik, kata Nikkei, seraya menambahkan bahwa mereka diyakini akan mempertimbangkan kerja sama di enam bidang sebagai bagian dari potensi kemitraan mereka. Mereka terbuka untuk bekerja sama di wilayah mana pun, baik di Jepang maupun di luar negeri, kata CEO Nissan Makoto Uchida pada bulan Maret. Nissan menolak mengomentari laporan Nikkei namun mengatakan perusahaan sedang menjajaki berbagai kolaborasi dan mereka akan mengumumkan rinciannya pada waktu yang tepat. Perwakilan Honda tidak menanggapi permintaan komentar. Nissan, yang memelopori pasar kendaraan listrik massal dengan Leaf pada tahun 2010, dan Honda menghadapi ancaman yang semakin besar di pasar kendaraan listrik global yang semakin ketat, termasuk dari perusahaan seperti Tesla dan produsen mobil Tiongkok dan Korea Selatan. Kedua produsen mobil Jepang tersebut telah terpukul keras di pasar utama Tiongkok karena peralihan konsumen ke kendaraan listrik berbiaya rendah dan dilengkapi perangkat lunak yang diproduksi oleh merek Tiongkok seperti BYD. Nissan menjual lebih dari 50.000 kendaraan listrik di seluruh dunia selama lima bulan pertama tahun ini, menyumbang sekitar 3,5 persen dari total penjualan di seluruh dunia sebesar 1,4 juta unit. (end/Reuters)
