News

PENGELUARAN RUMAH TANGGA JEPANG TURUN PADA BULAN MEI

2024-07-05 08:30:10 | category : BIS | company id : INEW

18630548 IQPlus, (5/7) - Data pemerintah menunjukkan pada hari Jumat, pengeluaran rumah tangga Jepang secara tak terduga turun pada bulan Mei 2024, karena harga yang lebih tinggi terus menekan daya beli konsumen, sehingga semakin mengancam perekonomian yang rapuh. Belanja konsumen mengalami kontraksi sebesar 1,8 persen pada bulan Mei dibandingkan tahun sebelumnya, jauh di bawah perkiraan median pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 0,1 persen, karena kenaikan harga pangan membebani pengeluaran untuk barang-barang lainnya. Konsumsi adalah salah satu faktor utama yang diteliti oleh Bank of Japan (BOJ) untuk mengukur kekuatan perekonomian Jepang dan memutuskan seberapa cepat menaikkan suku bunga. Melemahnya yen membebani pengeluaran, termasuk menekan permintaan paket wisata luar negeri, kata seorang pejabat pemerintah kepada wartawan dalam sebuah pengarahan. Pada penyesuaian musiman, belanja bulanan turun 0,3 persen dibandingkan perkiraan kenaikan 0,5 persen. Konsumsi swasta yang lesu merupakan sumber kekhawatiran bagi para pembuat kebijakan yang berupaya mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang didukung oleh upah yang kuat dan inflasi yang tahan lama, yang merupakan prasyarat untuk normalisasi kebijakan moneter. Gubernur BOJ Kazuo Ueda mengatakan ia memperkirakan konsumsi akan pulih seiring dengan kenaikan upah besar-besaran yang ditawarkan oleh banyak perusahaan Jepang, dan subsidi pemerintah untuk membatasi tagihan listrik, serta menopang pendapatan rumah tangga. "Saya masih berpikir belanja konsumen berada pada tren pemulihan pada bulan April-Juni, mengingat kenaikan upah dan pemotongan pajak penghasilan yang dimulai sejak bulan Juni," kata Atsushi Takeda, kepala ekonom di Itochu Economic Research Institute, seraya menambahkan bahwa ia memperkirakan BOJ akan menaikkan suku bunga pada bulan September. Perekonomian Jepang menyusut lebih besar dari yang dilaporkan pada kuartal Januari-Maret, kata pemerintah awal pekan ini, dalam revisi data produk domestik bruto (PDB) yang jarang terjadi dan tidak terjadwal. Namun para ekonom memperkirakan PDB akan pulih pada kuartal ini berkat upah yang lebih tinggi dan belanja modal yang meningkatkan permintaan domestik. Sebuah survei yang dilakukan oleh kelompok serikat pekerja terbesar di Jepang menunjukkan bahwa gaji bulanan pekerja akan meningkat rata-rata 5,1 persen pada tahun fiskal ini, yang merupakan kenaikan terbesar dalam tiga dekade. (end/Reuters)

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Care Center
021 – 8378 0888
Dealing Room
021 – 8378 0900