2025-07-08 07:07:45 | category : BIS | company id : INEW
18825533 IQPlus, (8/7)- Pasar saham Wall Street anjlok pada hari Senin, merosot dari rekor setelah Presiden Donald Trump mengumumkan ancaman tarif baru, yang menghidupkan kembali kecemasan tentang ketidakpastian perdagangan. Trump mengumumkan rencana mengenakan tarif sebesar 25 persen terhadap Jepang dan Korea Selatan jika negara-negara tersebut tidak mencapai kesepakatan dengan Washington, sementara juga memperingatkan tarif sebesar 10 persen lainnya terhadap negara-negara yang berpihak pada negara-negara Brics yang sedang berkembang. Langkah-langkah tersebut meningkatkan kecemasan investor pada saat beberapa investor telah menyatakan kekhawatiran tentang membengkaknya valuasi ekuitas Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,9 persen pada 44.406,36. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 0,8 persen menjadi 6.229,98, sementara Indeks Komposit Nasdaq yang berbasis teknologi turun 0,9 persen menjadi 20.412,52. Kemungkinan bahwa pernyataan Trump merupakan taktik tawar-menawar adalah salah satu alasan kerugiannya tidak "lebih buruk lagi," kata Steve Sosnick dari Interactive Brokers. "Tidak seorang pun benar-benar ingin bereaksi negatif secara berlebihan saat ini, itulah sebabnya kita melihat sedikit aksi jual, tetapi tidak aksi jual yang besar," katanya. Kebijakan perdagangan Trump yang belum terselesaikan kurang mendapat perhatian dalam beberapa minggu terakhir karena Kongres mempertimbangkan paket fiskal presiden, yang mencakup pemotongan kontroversial pada perawatan kesehatan federal dan program layanan sosial lainnya. Bentrokan antara Iran dan Israel juga membayangi perdagangan. Namun, perdagangan akan kembali menjadi fokus setelah Gedung Putih menetapkan batas waktu 9 Juli untuk mencapai kesepakatan. Pemerintah sekarang mengatakan akan menaikkan tarif pada 1 Agustus pada mitra dagang yang tidak mencapai kesepakatan. Saham Tesla jatuh 6,3 persen setelah Trump mengecam rencana CEO Elon Musk untuk meluncurkan partai politik baru yang menentang undang-undang khas presiden, yang disebut "Big Beautiful Bill".(end/AFP)