2025-07-11 14:13:58 | category : BIS | company id : EKOM
19151001 IQPlus, (11/7) - Guna memperkuat ketahanan energi nasional dan mendukung pencapaian visi Asta Cita pemerintah, Subholding Upstream Pertamina terus menggenjot pengembangan proyek strategis di Stasiun Pengumpul Akasia Bagus (SP ABG) Tahap 1. Proyek ini terletak di Lapangan Akasia Bagus yang dikelola oleh PT Pertamina EP, afiliasi dari PT Pertamina Hulu Energi selaku bagian dari Subholding Upstream. Untuk memastikan kelancaran pekerjaan dan kesiapan fasilitas produksi, kunjungan langsung dilakukan oleh Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Oki Muraza. Ia didampingi Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Awang Lazuardi, Direktur Pengembangan & Produksi PHE Mery Luciawaty, serta Plt. Direktur Utama PT Pertamina EP Muhammad Arifin dan jajaran manajemen lainnya. Peninjauan ini berlangsung di Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Rabu (9/7/2025). Kegiatan Management Walkthrough (MWT) tersebut difokuskan pada pemantauan progres proyek yang menjadi tonggak penting pengembangan Akasia Bagus. Proyek ini dirancang untuk mampu memproses minyak dan gas masing-masing sebanyak 9.000 barel cairan per hari (BLPD) dan 22 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Afwan Daroni selaku General Manager Zona 7 Regional Jawa menyampaikan bahwa fasilitas produksi akan ditingkatkan dengan menambahkan CO2 Removal Package berbasis sistem amine (MDEA), Unit Dehidrasi Gas, dan Thermal Oxidation (TOX). Penambahan ini bertujuan untuk menurunkan kadar CO2, H2S, dan air agar sesuai dengan spesifikasi penjualan gas sebagaimana diatur dalam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) yang berlaku di Jawa Barat. Muhammad Arifin selaku Plt. Direktur Utama PT Pertamina EP menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh pihak yang telah terlibat dalam proyek ini. "Ini adalah proyek upgrading, setelah sebelumnya Stasiun Pengumpul ini telah memenuhi kapasitas sekitar 1.750 BLPD dan 3 MMSCFD. Melalui kreativitas dan intuisi kawan-kawan pekerja, ternyata menghasilkan jauh lebih besar daripada apa yang diprediksi di awal. Kami memohon doa dan dukungannya agar proyek ini segera terselesaikan dengan baik," terang Arifin. Sementara itu, Awang Lazuardi menegaskan bahwa tujuan utama MWT ini adalah memastikan seluruh aspek budaya Health, Safety, Security and Environment (HSSE) diimplementasikan secara optimal. Ia juga menyampaikan harapannya atas kelancaran proyek ini. "Kita harap bulan depan project ini sudah onstream, sehingga kita dapat memonetisasi cadangan gas di lapangan Akasia Bagus dan berkontribusi pada peningkatan produksi migas Indonesia." "Dan tentunya dengan kolaborasi yang baik, pengembangan stage 2 dari lapangan ini juga dapat diakselerasi," harapnya. (end)