2024-07-11 10:31:50 | category : BIS | company id : INEW
19237825 IQPlus, (11/7) - Indeks harga konsumen di Tiongkok tumbuh selama lima bulan pada Juni namun tidak mencapai ekspektasi. Sementara deflasi harga produsen masih berlanjut, karena langkah-langkah dukungan pemerintah mendorong pemulihan yang sulit bagi negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia. Beijing telah berupaya untuk menghidupkan kembali konsumsi setelah pemulihan usai covid yang tersendat-sendat, namun masih ada kekhawatiran mengenai isu-isu yang lebih mendasar termasuk penurunan sektor perumahan yang berkepanjangan dan ketidakamanan lapangan kerja. Hal ini telah melemahkan aktivitas konsumen dan industri serta memperkuat seruan untuk kebijakan yang lebih efektif. Indeks harga konsumen (CPI) pada Juni naik 0,2 persen dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan kenaikan 0,3 persen pada Mei, laju paling lambat dalam tiga bulan, data dari Biro Statistik Nasional (NBS) menunjukkan. Angka itu di bawah angka kenaikan 0,4 persen yang diprediksi oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters. "Risiko deflasi belum hilang di Tiongkok. Permintaan domestik masih lemah," kata Kepala Ekonom Pinpoint Asset Management Zhiwei Zhang, dikutip dari The Business Times, Kamis, 11 Juli 2024. Harga pangan semakin turun, meskipun terjadi gangguan pasokan akibat cuaca buruk, hal ini menunjukkan lemahnya permintaan. Harga pangan turun 2,1 persen secara tahun-ke-tahun, dibandingkan dengan penurunan dua persen pada Mei. (end/ba)
