2024-07-12 10:52:07 | category : BIS | company id : COMD
19339079 IQPlus, (12/7) - Harga emaas melemah pada hari Jumat namun menuju kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, setelah data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan memicu harapan bahwa Federal Reserve kemungkinan akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan September. Harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi US$2,408.70 per ounce, pada Jumat pagi setelah naik 2 persen pada hari Kamis. Emas berjangka AS turun 0,3 persen pada US$2.413,90. Data pada hari Kamis menunjukkan bahwa harga konsumen AS secara tak terduga turun dan kenaikan tahunan merupakan yang terkecil dalam satu tahun, membuat The Fed selangkah lebih dekat untuk memangkas suku bunga. "Prospek inflasi dan gambaran suku bunga telah mendukung emas minggu ini. Saat kita semakin mendekati lingkungan suku bunga yang lebih rendah, kondisinya mungkin sudah matang bagi emas untuk mencetak rekor tertinggi baru sebelum tahun ini berakhir," kata Tim Waterer, kepala analis pasar KCM Trade. Menurut CME FedWatch Tool, perkiraan pemotongan suku bunga AS pada bulan September kini sebesar 93 persen, dibandingkan dengan peluang 70 persen sebelum data tersebut dirilis. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Presiden Bank Fed San Francisco Mary Daly pada hari Kamis mengatakan bahwa ia memperkirakan pelonggaran lebih lanjut baik pada tekanan harga maupun pasar tenaga kerja akan menjamin penurunan suku bunga, sementara presiden Bank Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan perekonomian AS sepertinya kembali ke jalur menuju 2 per inflasi sen sen. Investor sekarang menunggu pembacaan indeks harga produsen (PPI) AS yang akan dirilis pada pukul 12.30 GMT (19.30 WIB). (end/Reuters)
