2025-07-14 16:01:39 | category : BIS | company id : INEW
19457618 IQPlus, (14/7) - Produsen mobil Tiongkok, BYD, berencana menggenjot ekspansinya di Arab Saudi, memanfaatkan momentum peluncuran Tesla di negara tersebut dan memanfaatkan momentum kerajaan tersebut untuk menjadi pusat baru mobil listrik. BYD, yang diluncurkan di Arab Saudi tahun lalu dan saat ini mengoperasikan tiga ruang pamer di sana, menargetkan pembukaan tujuh lokasi lagi pada paruh kedua tahun 2026, menurut Jerome Saigot, direktur pelaksana untuk Arab Saudi. Perusahaan tersebut memperkirakan penjualan lebih dari 5.000 kendaraan tahun ini di kerajaan tersebut. Angka ini terbilang kecil untuk keseluruhan penjualan BYD, tetapi cukup besar di pasar di mana mobil-mobil boros bahan bakar mendominasi jalanan dan adopsi kendaraan listrik masih lambat. "Saudi adalah pasar yang kompleks. Anda harus bergerak cepat. Anda harus berpikir besar," kata Saigot dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg. "Kami tidak di sini untuk berhenti pada lima atau sepuluh ribu mobil per tahun." Arab Saudi berinvestasi besar-besaran di industri kendaraan listrik melalui Dana Investasi Publik (PIF) sebagai bagian dari strategi yang lebih luas untuk mengurangi emisi, mengekang impor mobil, dan mendiversifikasi ekonomi lokal. PIF telah mendukung Lucid Motors saat produsen mobil tersebut membangun pabrik manufaktur mobil pertama di Saudi. Lucid Motors juga telah menciptakan merek kendaraan listriknya sendiri yang dikenal sebagai Ceer dan memulai usaha patungan untuk membangun stasiun pengisian daya kendaraan listrik. Namun, mobil listrik hanya menyumbang lebih dari 1 persen dari total penjualan mobil di kerajaan tersebut, dengan biaya tinggi, infrastruktur pengisian daya yang terbatas, dan faktor suhu ekstrem yang menantang adopsi kendaraan listrik, menurut PwC. Tesla membuka ruang pamer pertamanya di Riyadh pada bulan April, bergabung dengan produsen mobil termasuk BYD dan Geely dalam upaya mendapatkan pijakan di pasar. Saigot dari BYD melihat langkah ini menguntungkan, karena Tesla membantu meningkatkan kesadaran akan kendaraan listrik. "Semakin banyak Tesla berkomunikasi dalam pemasaran, semakin baik bagi kami," kata Saigot, yang mulai bekerja di BYD pada bulan April setelah sebelumnya bekerja di Nissan Motor dan Great Wall Motor. BYD telah semakin menyalip Tesla dalam beberapa bulan terakhir. Produsen mobil Tiongkok ini menjual lebih banyak mobil listrik di Eropa daripada perusahaan milik Elon Musk untuk pertama kalinya pada bulan April. Beberapa analis kini memprediksi BYD akan mengungguli Tesla secara global sepanjang tahun ini. (end/Bloomberg)