2025-07-16 14:59:20 | category : BIS | company id : EKOM
19653899 IQPlus, (16/7) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menilai kesepakatan tarif 19 persen di satu sisi menguntungkan sektor ekspor, namun di sisi lain tekanan dagang AS bisa menggerus daya saing ekspor nasional. Di samping itu, tarif impor 0 persen untuk produk asal AS juga perlu dicermati secara kritis. "Kita tidak boleh melihat ini sekadar sebagai pengumuman teknis, tapi sebagai sinyal bahwa hubungan dagang kita sedang memasuki fase negosiasi yang tidak seimbang. Indonesia perlu berhati-hati agar tidak menjadi korban dari strategi dagang agresif negara besar," kata Sekretaris Jenderal BPP HIPMI Anggawira di Jakarta, Rabu. Meskipun penetapan tarif 19 persen menjadi yang terendah di antara negara-negara Asia, dia menilai kesepakatan dagang tersebut tetap akan menimbulkan sejumlah dampak terhadap industri. Beberapa dampak antara lain, penurunan volume ekspor ke AS, efisiensi biaya produksi yang terganggu, serta adanya potensi pengurangan tenaga kerja. (end/ant)